• TIGA BELAS •

2.9K 362 34
                                    

Arven PoV

Swusshhh BLARRRR

Suara ledakan terdengar bahkan dari dalam gua. Aku yang sedang mencoba mendekati kedua benda yang aku incar itu langsung menoleh cepat.

AL!?

Jujur aku merasa bimbang, haruskah aku kembali? Tidak, tujuanku sudah didepan mata. Lagipula Al itu dragbel, aku yakin Al bisa menang.

Sebuah danau besar terpampang didepan mataku, ditengah-tengah danau itu terdapat sebuah batu besar. Sebuah pedang dengan ukiran angsa emas tertancap disana, tak jauh disebelahnya terdapat kolam kecil yang berwarna biru dengan kilau emas yang indah.

Pedang Dwarf dan Air Mata Ratu Peri.

Aku terkesima. Itukah benda suci yang terkenal dengan kemampuan elemen dan sihir cahayanya?

Aku menggerakkan tanganku, mengeluarkan mana cahayaku untuk mengambil kedua benda itu.

Kedua benda itu nampaknya merespon energi mana milikku dan bersinar terang. Aku menutup pandangan mataku ketika sebuah cahaya besar melingkupi tubuhku.

Secara tiba-tiba, sihir yang diberikan Al padaku menghilang. Begitupun sihir penyamaran Halilintar yang non aktif untuk sementara.

Manik emas yang bersembunyi dibalik kacamataku ini menatap kedua benda yang terbang kearahku.

Kuambil Pedang Dwarf yang merupakan pedang milik salah satu Ksatria Suci Cahaya.

"Woah, cantik sekali," ujarku.

Aku menyentuhnya, dan sebuah cahaya putih melayang di hadapanku.

"Salam kepada Pemilik Cahaya Kedua"

"Woahhhh!! Dia bicara padaku!?"

"Saya sudah menunggu anda, Tuanku."

Menunggu? Kenapa? Bukannya pemiliknya itu paman?

"Aku Solar Zyn Arven Glacius, Pangeran ke-7 Kekaisaran Elemental Glacius. Katakan siapa dirimu," kataku serius.

"Terima kasih karena sudah datang setelah berulang kali berusaha, Tuanku."

Kenapa dia malah terus berbicara dan tidak menjawab pertanyaanku sih?

"Berulang kali? Apa maksudnya itu?"

"Wahai Tuanku, gunakanlah saya sebagai pedangmu."

"Tidak mungkin, hanya paman Leiron dan Ayahanda yang bisa menggunakanmu." Aku menjawab.

Tidak mungkin aku adalah tuan dari benda suci yang sangat terkenal dan langka ini. Ini adalah hal yang tidak masuk akal.

"Tuanku, saya terbangkitkan oleh kekuatanmu."

"Karena itulah saya bereaksi terhadap kekuatan anda."

"Tapi kenap--"

BLARRRR!!!

Sial! Aku nyaris melupakan keberadaan dragbel kecil itu.

Aku dengan segera mengambil Air Mata Ratu Peri Cahaya dan memasukkannya kedalam saku celana milikku.

"Hei kau, kau bilang aku tuanmu kan. Kalau begitu, bantu aku pergi dari tempat ini bersama Al."

"Tidak bisa Tuan. Tenaga anda saat ini sedang dikunci oleh seseorang."

Apa!?

"Apa maksudmu terkunci? Apa karena penyamaran ini?"

"Ya Tuanku. Ini adalah perintah dari Pemilik Cahaya Pertama, tuanku."

The Crown Prince's and His Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang