• SEMBILAN •

4.2K 411 36
                                    

"Yvone.. Zewid?"

"Iya. Kau lupa?"

"Hahaha, kurasa karena sibuk aku jadi melupakan dia deh?"

Ice menatapku dengan pandangan aneh sebelum mendengus.

"Akan lebih baik saat kembali nanti kau interogasi dia juga, mungkin dia punya informasi yang bagus."

Aku mengangguk. "Aku akan mengobati lukaku dulu."

"Okay."

Aku pergi meninggalkan Ice.

Yvone.. kenapa dia muncul sekarang? Seharusnya dia belum muncul. Apa yang sebenarnya terjadi? Kurasa aku butuh Solar untuk menanyakan soal ini.

"Dame, kau melihat Solar?" tanyaku.

"Pangeran Arven berada disana, kapten."

Dame Holfer menunjuk keberadaan Solar yang mendekat kearah mereka.

"Hei Halilintar, aku punya sesuatu untuk dibi--"

Solar menghentikan ucapannya dan melotot melihat sosok terbang disebelah Halilintar.

"Drag--!"

"Pedang Solar!"

Solar mengeluarkan pedang miliknya dan menyerang Al tiba-tiba, Al yang diserang pun hanya bisa menghindar.

"Kemari kau! Dasar monster!"

Wah tunggu dulu!? Kenapa dia tiba-tiba menyerang begini?

"Wah wah Solar tunggu dul---!"

Sratttss blarrr!!

Bola-bola cahaya milik spirit Solar mengarah dengan cepat kearah Al.

'Hei hentikan dong!' Al berteriak dalam pikiranku.

Gila! Apa yang Solar lakukan!?

"Solar berhenti! Al bukanlahh--"

"BOLA GERHANA!"

What the-- gila! Mau ngapain dia pake kekuatan penuh gitu!?

"Solar Zyn Arven Glacius! Berhenti sekarang juga! Ikatan cahaya!"

Aku terpaksa mengeluarkan spirit cahayaku dan mengikat Solar yang menggila. Menggagalkan aksinya mengeluarkan salah satu senjata terkuatnya itu

Solar tentu saja memberontak keras. Aku terpaksa menyuruh Dame Holfer agar pergi dulu untuk mengurusi Solar.

Solar yang mau tidak mau pun mendengarkan penjelasan ku sembari mengomel-mengomel seperti tetangga kos-ku dulu.

"Bisakah kau tidak sembarangan menyerang!? Kau mau orang lain terkena seranganmu itu!!?" omelku.

"Kau pasti gila Arter! Kemarin kau membawa seorang gadis, sekarang kau membawa anak dragbel!? Wahhh! Kau itu benar-benar tidak waras ya!"

"Kau pasti sudah tidak waras. Apa kau berniat membunuh kita semua?"

"Astaga! Sebenarnya ada apa denganmu?! Apa kau kehilangan akal warasmu sehingga kau membawa makhluk yang jelas-jelas merupakan bagian dari kegelapan!? Kau gila!!"

Dialog yang sama dengan yang ada di novel. Aku tidak harus menjawab menggunakan dialog Halilintar yang asli kan?

"Dia jinak." Aku menjawab dengan datar.

Beruntung aku tidak membawa wujud asli dragbel seperti yang Halilintar asli lakukan. Kalau yang asli, aku pasti akan kesulitan.

"Jinak?! Kau pasti bercanda!" teriak Solar kesal.

The Crown Prince's and His Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang