• DELAPAN BELAS •

2.4K 327 11
                                    

Semua orang yang disana saling berpandangan dengan tatapan bingung dan tak percaya.

Tentu saja itu sangat aneh. Ciri-ciri dari pelaku sangatlah berbeda dari Halilintar, bahkan mereka bisa menjamin bahwa 100% itu bukan wajah sang Putra Mahkota.

Tapi, kecurigaan tetaplah ada karena jelas Count Argan kembali berkomentar bahwa salah satu dari kedua pelaku memiliki dua kekuatan Elemen, bukan sihir Elemen.

Meskit begitu, tuduhan yang terucap dari mulut Count Argan membuat beberapa dari mereka berspekulasi bahwa itu bisa jadi benar-benar Putra Mahkota Arter yang sedang menyamar.

Para bangsawan tau bahwa hanya ada dua orang Pangeran yang bisa mengontrol 2 kekuatan Elemen, namun Pangeran Azer tentunya bukanlah pelaku dalam kejadian ini. Karena itu, kecurigaan mereka kembali berpusat pada Halilintar.

Yaya tentunya merasa kaget karena apakah ini adalah bagian dari rencana Putra Mahkota atau tidak. Ia hanya diminta untuk membantunya memberikan penjelasan yang mampu menekan ucapan para bangsawan, namun diluar dugaan kejadian ini membuat semua orang heboh.

Sama halnya dengan keluarga Argan, tentunya keluarga Douter juga memiliki benda pusaka yang kini disimpan pribadi oleh ayahnya. Tapi, kehilangan benda pusaka sama saja dengan kehancuran keluarga.

Apa Count Argan tidak memikirkan resiko itu? Mengapa ia tidak membantahnya dan mencari taunya secara diam-diam?

Dan lagi... APA-APAAN WAJAH MENYEBALKAN DI WAJAH PUTRA MAHKOTA ITU!?

Yaya berani bersumpah bahwa saat ini lebih baik ia pergi untuk berburu monster daripada harus melihat wajah penuh sandiwara milik Putra Mahkota.

Apa dia benar-benar gila??? batin Yaya serius.

"Anda tau darimana jika Putra Mahkota yang melakukan hal itu?" Count Nevara bertanya.

"Itu adalah yang akan saya sampaikan!" Count Argan nampak menggebu-gebu.

"Ada sesuatu yang selama ini dirahasiakan oleh keluarga Kekaisaran, suatu rahasia besar yang sangat penting."

Halilintar mengerenyitkan dahinya. Apa yang pria ini rencanakan?

"Bukan hanya membawa dragbel secara tiba-tiba, tapi mereka juga menyembunyikan rahasia besar yang seharusnya bisa digunakan secara bersama untuk kepentingan negara."

'Hei, apa ini ada di kehidupan sebelumnya?' tanya Halilintar.

'Tidak. Aku tidak tau si sialan ini ingin melakukan apa.' Al menjawab dengan yakin.

'Apa dia melakukan ini untuk mengalihkan masalah hilangnya benda pusaka??'

'Mungkin saja. Halilintar, berhati-hatilah. Dia adalah ular yang licik.'

Keduanya saling berpandangan lalu kembali menatap Count Argan yang kini bersiap untuk merencanakan sesuatu.

"Count Argan, ini sudah kelewatan. Tujuan awal dari rapat ini adalah permasalahan Serlon," ucap Kaisar Azarn tegas.

"Ada apa Yang Mulia? Apa anda takut jika ini ketahuan?" balas Count Argan dengan seringainya.

"Leiron Argan, bukankah ini sudah keterlaluan? Mari kita bahas ini secara pribadi nantinya," desah Kaisar Azarn pusing.

Rencana awal rapat mulai kacau sejak Count Argan dan Putra Mahkota saling berselisih.

"Kami tidak memiliki rahasia apapun seperti yang anda katakan, Count Argan."

Halilintar maju mendekati Count Argan. Ia melirik Al yang berdiri disebelah salah satu bangsawan yang kini gemetar.

"Jika kau hanya ingin mengalihkan masalah yang terjadi di keluarga Argan, dengan mengincar keluarga Kekaisaran maka kau sudah sangat keterlaluan." Halilintar berujar dingin.

The Crown Prince's and His Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang