• DUA PULUH TIGA •

3.5K 368 93
                                    

Heh???

Apa aku tidak salah dengar ini? Blaze mengajakku berdansa?

Seorang Blaze? Apa ini prank? Dimana kameranya?

"Kau tidak mau?"

Blaze mengulurkan tangannya padaku, itu adalah isyarat dimana seseorang ingin mengajakmu berdansa.

Hei seharusnya kau berdansa dengan nona bangsawan!!!

"Asern, bukankah kau harusnya berdansa dengan nona lain?" ujarku tak yakin dengan apa yang kudengar tadi.

Ia menggeleng dan tetap mengulurkan tangannya.

"Tidak mau. Mau berdansa atau nggak nih?"

Aku menatap uluran tangan itu kemudian menerimanya dengan ragu.

Lagu pun kembali diputar ketika kami melangkah bersama ke aula dansa.

Setelah salam sebagai etiket dansa, kami pun memulai gerakan kami.

Jujur aku tau bahwa para pangeran bisa berdansa dengan baik, tapi sikap Blaze yang elegan dan gentleman ini benar-benar memukau. Bukankah jika ia bersikap seperti ini, lebih jika ia mengajak setidaknya seorang nona bangsawan untuk berdansa daripada diriku?

"Mereka memperhatikan kita," ucapku.

"Memang kenapa? Anggap saja ini permintaanku yang kau lupakan."

"Hah?"

"Ck, kau belum mengabulkan permintaan saat aku menang di Serlon waktu itu."

Oh, maksudnya yang dia meminta agar bisa satu kuda bersamaku? Aku melupakan itu.

"Oh ya, aku ingat. Kau merubahnya?" tanyaku.

"Kau ingin aku membawa kuda ke ruang dansa?" sinis Blaze.

Oww, dia marah ya hahaha.

Hemm, omong-omong, entah mengapa bagian belakang leherku terasa panas.

'Hei kau sedang apa???'

Al memindlink-ku. Aku meliriknya yang ternyata tak jauh didepanku. Ia terbang disebelah Solar yang terlihat kesal.

'Para Pangeran lain menatapmu dan Asern dengan tatapan kesal.' Al berujar.

'Apa salahku? Aku tidak bisa menolak Asern,' jawabku.

'Aku bahkan bisa merasakan Solar menatapmu dengan tatapan yang uhmm...'

'Apa?'

"Hei fokuslah! Kau menginjak kakiku!" gerutu Blaze.

"Oh! Maafkan aku!"

Aku langsung menjauhi Blaze sedikit, tapi anak itu langsung menarik ku dan memutar tubuhku dengan sangat anggun.

BLAZE AKU LAKI-LAKI OKAY! JANGAN MEMUTARKU SEPERTI PEREMPUAN!!

"Hei!" protesku.

"Kau benar-benar buruk dalam berdansa Arter," ujarnya datar.

"Hahaha benarkah💢" aku merasa kesal dengan ucapannya.

"Ya, kau hanya ahli di perang saja ya?"

💢💢💢

Hahaha, aku mulai kesal.

Jekkk

"Ouch! Hei!"

Aku hanya memasang wajah polos ketika ia menatapku dengan pandangan kesal.

Kenapa lagunya panjang sekali? Aku mulai lelah.

Aku melirik dan memperhatikan mata orang-orang yang kukenal.

The Crown Prince's and His Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang