"KAMI MENGHADAP MATAHARI MUDA KEKAISARAN!"
Aku melotot melihat kelima remaja ini melompat dari belakang Taufan kemudian memberi salam secara bersamaan.
"O-oh.. uhm ya.."
"Lama tidak berjumpa pangeran mahkota," ujar salah satu dari mereka yang bermata emas.
Aku mengenalnya. Dia pangeran ketiga, Gempa Zyn Arzen Glacius, salah satu tokoh utama juga didalam novel.
Astaga! Lihatlah wajahnya yang tampan dengan tatapan lembut dan sikap sopannya ini.
"Lama tidak berjumpa juga semuanya. Duduklah."
Aku mengontrol diriku agar tidak gemetar.
"Jadi, kalian berencana mengajakku keluar?" tanyaku.
Gempa mengangguk. "Iya, apa anda sibuk putra mahkota?"
"Aku luang hari ini."
Aku meminum teh untuk menenangkan diriku.
"Jadi? Kapan kita berangkat?"
"Anda benar-benar.. setuju?" Salah satu dari mereka yang memakai kacamata menatapku serius.
Pangeran ketujuh, si bungsu yang terkenal dengan kejeniusannya, Solar Zyn Arven Glacius.
Ia menatapku seolah-olah aku sedang bercanda.
"Kalian yang mengajakku. Kenapa aku harus menolak?"
"Kalau begitu ayo kita berangkat! Fang, siapkan kereta kuda!"
Taufan berteriak pada sosok ksatria dibelakangnya.
"Baik pangeran, akan segera saya siapkan."
Tunggu dulu? Kita nggak nyamar? Langsung gini?
"Kita tidak menyamar?"
Aku bisa melihat keenam pangeran itu saling berpandangan.
"Apa keluarga kerajaan harus menyamar juga?"
Kulihat Taufan memiringkan kepalanya bingung.
"Tunggu sebentar, kalian selama ini sering keluar? Tanpa menyamar?" Aku menatap keenamnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's and His Brothers
Fiksi Penggemar🚨SLOW UPDATE🚨 Aku ingat terakhir kali adalah aku sedang membaca sebuah novel dan kemudian terlelap karena lelah. Dan saat bangun aku malah ada didunia lain!? Bukan hanya itu, aku juga adalah seorang PANGERAN?! Lelucon apa ini???!!!! Novel "The Dea...