"In the cookies of life, sisters are the chocolate chips."
≈ H . O . M . E ≈
.
.
Written and Collabed by: aesvelvet
.
.Kenapa selalu saja ada kerusuhan yang muncul setidaknya satu kali di tiap harinya? Bahkan tak jarang kecelakaan kecil terjadi akibat tindakan konyol yang memang berasal dari ketidak normalan setiap penghuni rumah besar bercat putih tersebut.
Hal ini pastinya lebih sering dialami oleh para perempuan yang tergolong muda karena para tetua masih dapat berpikir lebih jernih untuk tidak melakukan hal tak waras maupun diluar nalar.
Seperti pagi hari ini, setidaknya ada enam gadis yang masih mengenakan piyama nan berebut untuk duduk di sofa panjang yang mereka sebut sebagai tempat ternyaman di dunia untuk bermalas-malasan sambil menonton serial tv ditemani oleh camilan.
Dan itu juga menjadi alasan mengapa mereka sampai bertengkar hanya karena salah satu dari mereka berhasil menempati nya terlebih dahulu.
Meskipun masih sedikit ganjil jika melihat Irene terlibat disana dan melakukan tindakan yang tampak kekanakan untuk gadis seusianya, tapi sesuatu yang memang lebih layak untuk dikatakan aneh, terletak pada yang muda sebab secara tak lazim mereka memberi Irene jabatan sebagai "Panglima tempur" yang akan mengintruksikan mereka untuk menyerang musuh nan tak lain tak bukan merupakan salah satu dari mereka sendiri.
Konyol memang.
Dan sekarang, Irene kelihatan tengah menyuruh Moonbyul, Wendy, Wheein dan Joy untuk mengangkat Rosé lantas membuangnya ke lantai karena anak itu menolak untuk berbagi tempat dengan yang lain.
Dimulai dari gadis yang termuda yang membela diri dengan menggerakkan tangan beserta kakinya secara brutal disaat gadis-gadis lain berusaha menyingkirkan nya.
Anak pemberontak dengan tenaga yang cukup kuat memang menyulitkan mereka, belum lagi kalimat yang seakan tengah menantang nan keluar dari mulutnya, semakin membuat kekonyolan manusia lain di ruang tengah, memiliki hasrat tinggi untuk langsung menenggelamkan anak tersebut tepat saat itu juga.
Bugh!
"A!", Teriak salah satu gadis yang benar-benar jatuh ke lantai sbeab tendangan bebas yang dilakukan Rose tepat mengenai wajahnya.
"Wheein?"
Gadis yang disebut namanya pun mendongak; menatap tajam kearah sang pelaku yang masih berada di pegangan gadis lain nan kini malah tersenyum menahan tawa.
"Sialan!!" Detik selanjutnya Wheein berdiri lalu menarik rambut Rose untuk membalaskan dendamnya.
"Aw!! Tolong! Kak Joy kerasukan!" Teriak Rose terlihat hampir menangis kesakitan.
"Itu Kak Wheein, buta!!" Protes Joy tidak terima, dia memukul kepala Wheein dan Rose yang kini saling menjambak hingga akhirnya dirinya ikut terlibat dan terjadi kerusuhan lebih lanjut diantara mereka.
Sungguh pemandangan yang cukup membingungkan serta tak layak dipandang, mengingat masing-masing dari mereka dapat dikatakan sudah masuk dalam kategori dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home ✔
FanfictionKisah hidup sederhana maupun rumit dari 9 perempuan yang akhirnya memilih untuk tinggal di satu atap yang sama meski awalnya hanya mengenal lewat dunia virtual. Di masa pandemi yang masih terasa menegangkan, tanpa sadar mereka telah membangun keluar...