BAB 77

11K 1K 75
                                    

HAII SEMUANYA

PAKABAR?

HAPPY READING💜💜💜

Zakila, Nesya, Farrel, Reygan berlari menuju kamar Julia sampai di depan kamarnya mereka melihat para suster dan perawat sibuk mengambil alat yang di perintah kan Arvin.

Zakila merasa kakinya sangat lemas sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa, dalam hati dia terus berdoa agar Julia selamat dan tertolong hanya itu yang Zakila minta sekarang.

Zakila terduduk di lantai dengan lemas, dia rasanya sudah tidak berdaya lagi untuk berdiri kakinya terasa sangat lemas sekarang seperti orang yang sedang sakit.

Farrel yang melihat itu langsung berjalan kearah Zakila lalu mengangkatnya untuk duduk di bangku yang ada.

"Rel" panggil Zakila dengan lirih.

Farrel langsung memeluk Zakila, dia juga tidak sanggup menahan sedihnya saat mendapat kabar seperti ini.

"Kil lo harus kuat ya, lo jangan lemah oke! Gua tau lo orangnya kuat gua tau itu jangan mau jadi lemah Kil, lo harus kuat" ujar Farrel memberi semangat Zakila, sambil air matanya menetes melihat Zakila yang menatap ke depan dengan tatapan yang kosong.

Zakila mengingat momen ketika mereka masih SMA dulu waktu itu mereka bertiga lagi nginap di rumah Julia dan mereka bertiga membuat janji di balkon kamarnya Julia saat itu sedang bulan purnama dan bulannya sangat terang.

"Gua harap bulan ini masih bisa gua lihat saat gua tua nanti" ujar Julia menatap bulan yang sedang memancarkan cahayanya.

Zakila dan Nesya memeluk Julia, "lo ngomong apa sih, kita pasti masih bisa berkumpul lagi dan lo masih bisa menatap seribu bulan purnama hehe" jawab Zakila.

Julia hanya terkekeh.

"Mari kita buat perjanjian" ujar Nesya menatap Zakila dan Julia.

"Perjanjian apa?" Tanya Zakila.

"Kalau salah satu dari kita ada yang duluan menikah harus tetap jangan lupain antara salah satu dari kita, pokoknya kita harus saling ingat jangan pada lupa ingatan, dan yang paling penting jangan lupa ngundang. Oh ya satu lagi kalian berdua termasuk gua juga harus tetap bersama sampai maut memisahkan bukan maksudnya harus berada di samping kan kita gak tau kedepannya kita bakal ada pekerjaan apa, yang penting kita harus sahabatan selamanya sampai maut memisahkan jangan ada yang melupakan salah satu dari kita gak boleh" ujar Nesya.

"Gimana?" Sambung Nesya menanyakan tentang tadi pada Julia dan Zakila.

"Setuju" jawab Zakila dan Julia barengan.

"Ayo pegangan tangan, sebut janji kita sambil menghadap ke bulan" ujar Nesya.

Zakila, Nesya, dan Julia menyebutkan janji mereka seperti yang di bilang Nesya tadi sambil menghadap kearah bulan yang sedang bersinar dengan terang.

Selesai itu mereka pun berpelukan.

Zakila masih mengingat dengan jelas kejadian itu, tanpa sadar Zakila meneteskan air matanya sambil menatap kearah pintu kamar inap Julia.

Married?! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang