BAB 78

11.1K 927 28
                                    

HAII SEMUANYAA💜💜💜

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

HAPPY READING💜💜💜💜

Saat ini Reygan, Nesya, Zaki, Zakila, dan Farrel sedang berada di rumah Julia. Rumah Julia pun sudah di penuhi dengan orang-orang yang sudah kenal dengan Julia bahkan orang yang sering ke butik dia jauh-jauh datang kesini untuk melayat.

Zakila masih terus saja menangis begitupun Nesya, mereka sekarang seperti merasakan kehilangan seseorang yang penting dalam hidup mereka.

"Zakila, udah ya kamu harus ikhlas nak, jangan nangis terus nanti Julia ikutan sedih liat kamu begini" ujar mama Zakila, ya mama Zakila dan Zaki juga ikut melayat karena mereka juga sudah menganggap saudara juga.

Pukul 16.00 saatnya pemakaman Julia karena tidak ada yang mau di tunggu lagi jadi mereka harus menyegerakan pemakamannya.

Selesai di kain kafan-in jenazah Julia di bawa ke tempat pemakaman, Zaki dan Zakila naik mobil mengikuti ambulans di depan mereka.

Zakila dengan perlahan mengingat semua kenangan mereka, lalu melihat kearah ambulans yang sedang membawa jenazah Julia, sekarang dia harus mengubur kenangan itu bersama dengan Julia.

Jujur rasanya lebih sakit dari putus cinta, Zakila merasa dia tidak pantas di sebut dengan sahabat karena tidak tahu apa yang terjadi dengan Julia selama ini. Itu yang membuat Julia sangat sedih sekarang di saat terakhir Julia mereka harusnya bersenang-senang bersama, membuat kenangan indah tapi itu semua tidak terlaksanakan.

Zaki mengenggam tangan Zakila dengan erat mencoba memberi dia kekuatan.

"Jangan nangis lagi ya, kasian nanti Julia ikutan nangis lihat kamu nangis begini" ujar Zaki menatap Zakila lalu menatap jalan lagi.

Zakila menghela napas lalu mengusap air matanya mencoba tegar tapi semua itu gagal air matanya tetap saja keluar seperti air manjur.

Di satu sisi Nesya dan Reygan berada di dalam ambulans karena Zakila tidak di izinkan di dalam karena Zaki takut ada apa-apa dengan Zakila, apalagi Zakila baru sembuh itu membuat dia sangat khawatir.

"Lo tega Lia, lo curang hiks katanya lo mau kasih usulan nama untuk anak Zakila nanti, tapi apa ha?! Lo malah pergi lo tega banget sama kita Lia" ucap Nesya masih menangis.

Reygan menarik tubuh Nesya ke dalam pelukannya, "udah ya, gak baik kalau kamu nangis terus. Nanti Lia jadi ikutan sedih dan merasa bersalah telah ninggalin kalian gak boleh gitu ya" ujar Reygan.

"Biarin! Emang dia harus merasa bersalah enak aja dia pergi gak bilang sama kita" ujar Nesya dengan kesal tapi air matanya masih saja keluar.

Reygan menghapus air mata Nesya dengan lembut, "kamu gak boleh gitu ya, ikhlasin Julia dia akan merasa sedih kalau kamu kesal sama dia sekarang kan dia udah tidak merasakan sakit lagi dia udah bahagia sekarang jadi ikhlasin ya" jawabnya.

Nesya memeluk Reygan dengan erat lalu menumpahkan segala kesedihannya di dalam pelukan Reygan.

Sampai di tempat pemakaman mereka semua turun dan mengikuti para cowok yang menggotong keranda.

Zakila semangkin histeris saat melihat jenazah Julia di masuk kan kedalam liang lahat, rasanya dada Zakila sangat sesak melihat itu.

Married?! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang