Setelah rencana pertama Adnan dalam misi pertamanya untuk mendapatkan nomor Bintang Cyrenia gagal, apakah Adnan Gerdapati menyerah begitu saja? Meraung-raung pada keempat temannya seperti yang dia lakukan kemarin? Memasang wajah masam seperti induk ayam kehilangan anaknya dan membuat penghuni kelas 12 IPS 10 jadi takut mendekatinya?
Oh tentu saja tidak. Tentu saja Adnan tidak akan melakukan hal gila dan tidak pantas itu. Dia tidak menyerah begitu saja. Tidak ada kata menyerah dalam kamus Adnan yang berjudul "Cara Mendekati Perempuan". Tokoh utama kit aini tentu saja tidak menyerah begitu saja.
Adnan berhasil Menyusun rencana kedua. Rencana yang boleh dikatakan bisa membuat nyawanya terancam.
"Sinting lo!" Farel memaki Adnan.
"Gue gak mau, bangsat!" Haikal juga menolak dengan keras bahkan memaki Adnan.
"Gak! Gapapa! Gue setuju sama rencana ini." Berbeda dengan kedua temannya, Bayu malahan setuju dengan rencana gila Adnan.
"Lo kan gila makanya lo setuju sama rencana gila ini!" Farel berkata.
"Gue gak ikutan!" Ken menolak tegas.
Adnan berdecak karena tiga sahabatnya menolak keras rencana ini. Padahal tentu saja orang yang masih waras dan ingin hidup tenang akan menolak rencana ini.
"Ayo dong, kalian kan sahabat terbaik gue."
"Dih, mau muntah gue dengernya!" Farel berpura-pura muntah.
"Ya udah kalo gitu, gue bakal nurutin semua permintaan kalian!" Adnan menawarkan perjanjian.
"Kita berempat?" Tanya Ken.
"Apa aja?" Farel bertanya.
Adnan sekali lagi mengangguk mantap, "Apa aja."
"Termasuk bagiin harta warisan lo?" Haikal bertanya.
"Ye itu sih mau lo!" Bayu memukul kepala Haikal.
"Terserah. Pokoknya apa aja bakal gue turutin, apapun permintaan kalian!"
Tentu saja dengan tawaran yang menggiurkan itu, keempat teman Adnan setuju untuk membantu laki-laki itu. Maka dimulailah rencana kedua dalam misi mendapatkan nomor Bintang. Rencana untuk membobol ruangan staff tata usaha.
Sebenarnya kata-kata membobol terlihat sangat ekstrim. Adnan hanya ingin mendapatkan nomor Bintang yang biasanya ada didata murid yang dimiliki oleh tata usaha.
Darimana Adnan mendapat inspirasi ide ini? Tentu saja dari Bintang yang selalu berprasangka bahwa dia adalah salah satu karyawan staff tata usaha yang terkenal tidak ramah dan judes itu.
Kelima laki-laki itu membagi tugas. Ken dan Farel akan bertugas untuk mencatat nomor telfon Bintang yang ada di data staff tata usaha, sedangkan Bayu, Haikal dan Adnan bertugas untuk mengalihkan perhatian dengan cara memecahkan kaca ruang staff tata usaha. Iya, tidak salah lagi, mereka akan memecahkan kaca ruang staff tata usaha.
"Nan, kenapa ngalihin perhatiannya enggak pakai cara yang biasa aja sih?" Tanya Haikal yang sebenarnya masih keberatan dengan rencana gila ini.
"Biar gue keren."
"Beneran udah geser otak lo, Nan!"
Adnan memberikan aba-aba pada kelima temannya itu. Sambil menghela nafas berat Ken dan Farel pun masuk kedalam ruang tata usaha. Seperti biasa, ruangan ini sepi. Hanya ada seorang Ibu guru berwajah judes, tidak ramah, yang selalu menatap sinis semua orang. Tentu saja Ken dan Farel tidak suka pada Ibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Dua dan Bintang
Novela JuvenilNama laki-laki itu Adnan Gerdapati Maharaja, laki-laki paling tampan dan populer seantero SMA Merpati. Dia juga adalah ketua geng Dionysus, salah satu geng motor yang sudah berdiri sejak lama dan memiliki reputasi mengerikan. Adnan dicap sebagai ana...