Sebelum beranjak menjadi seorang manusia dewasa, Tuhan memberikan karunia kepada manusia untuk merasakan satu masa paling indah dalam hidup. Masa SMA, masa-masa paling indah. Tidak ada masa yang lebih indah daripada masa SMA, dimana tidak ada yang lebih penting selain senang-senang bersama teman. Masa dimana cinta pertama biasanya bertumbuh.
Bagi Bintang tiga tahun masa putih abu-abunya ini sangat menyenangkan. Meski ada beberapa hal menyakitkan, tapi masa SMAnya tetap menyenangkan, sangat menyenangkan malah.
Dan rasa-rasanya Bintang ingin selamanya menjadi siswi SMA yang berseragam putih abu-abu, dia tidak ingin beranjak dewasa. Karena katanya menjadi dewasa adalah hal yang sulit, dituntut untuk kehilangan banyak hal. Tapi bahkan sebelum menjadi dewasa Bintang juga sudah kehilangan banyak hal.
Jadi apa lagi hal yang akan hilang dari hidup Bintang saat dia beranjak dewasa ini?
Hari ini adalah hari kelulusan. Dan SMA Merpati mengadakan sebuah acara pelepasan untuk anak kelas 12 yang sudah lulus atau sudah tamat dari sekolah ini.
Sejak jam delapan tadi serangkaian acara formal sudah dimulai, mulai dari kata sambutan dari berbagai pihak, pengumuman tentang lulusan terbaik. Sekarang sudah hampir tengah hari, dan acara sudah selesai. Tapi tentu saja bagi anak kelas 12 acara hari ini belum selesai.
Ada satu tradisi yang tidak bisa dilewatkan, yaitu coret-coret baju seragam putih abu-abu.
Begitu acara formal selesai, semua anak kelas 12 langsung berhamburan kesana kemari, berkumpul, mengumpulkan tanda tangan dari berbagai orang di baju mereka. Seragam yang awalnya berwarna putih abu-abu itu sekarang sudah berubah menjadi berbagai macam warna.
Bintang, Jia, dan Kayla tentu tidak melewatkan momen sekali seumur hidup ini. Mereka juga membubuhkan tanda tangan di baju masing-masing dan setelah itu berfoto dengan latar belakang SMA Merpati yang megah. Mengabadikan momen terakhir mereka di sekolah ini dengan memakai seragam putih abu-abu.
"Woi itu cewek bertiga foto gak ngajak-ngajak!" Bayu berteriak, membuat pandangan seisi lapangan jadi tertoleh pada Bintang, Jia, dan Kayla.
"Bayu sinting!" Umpat Kayla. "Gak usah pake teriak segala!"
"Ajak-ajak dong!" Bayu sudah berdiri disebelah Kayla, merangkul pundak perempuan itu.
"Gak usah pegang-pegang!" Ucap Kayla sewot.
"Kapan lagi, Kay, gue kayak gini sama lo!" Bayu menaik-turunkan alisnya.
Kemudian, seperti biasa, Ken langsung berdiri disebelah Jia, dan Adnan berdiri disamping Bintang. Sedangkan Farel, Haikal dan Gaydan menyesuaikan tempat mereka masing-masing.
Sembilan orang itu tersenyum lebar sambil menghadap kamera.
"Minggir kalian semua! Gue mau foto sama Bintang!" Adnan menyuruh semua orang untuk menyingkir dan tersisalah dia dan Bintang.
Tangan Adnan kemudian mengenggam tangan Bintang. Dan sambil tersenyum lebar mereka menghadap ke arah kamera. Empat foto dengan pose yang berbeda. Sepasang sejoli itu terlihat sangat cocok.
"Bi, kamu belum tanda tangan di baju aku."
"Emang iya?" Bintang bahkan lupa bahwa dia belum tanda tangan di baju Adnan.
Adnan mengangguk. Dia kemudian menunjuk bagian dada bajunya yang masih kosong, "Tempat khusus buat kamu."
Bintang tersenyum, dia kemudian mengambil spidol yang Adnan serahkan. Membubuhkan tanda tangan tepat di tempat yang Adnan minta.
Setelah Bintang menandatangani bajunya, Adnan tersenyum lebar dan menepuk-nepuk tanda tangan Bintang. "Tepat di hati aku."
Bintang tersenyum lebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/278815971-288-k195645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Dua dan Bintang
Novela JuvenilNama laki-laki itu Adnan Gerdapati Maharaja, laki-laki paling tampan dan populer seantero SMA Merpati. Dia juga adalah ketua geng Dionysus, salah satu geng motor yang sudah berdiri sejak lama dan memiliki reputasi mengerikan. Adnan dicap sebagai ana...