Jatuh

30 2 0
                                    

Wassup? Gue Hanan. Gue disuruh Bini gue kesini.

Kalian mau gue cerita tentang apa, nih? Kalau perihal waktu gue ajak nikah, pasti Bini gue sudah cerita, kan? Okay gini saja, deh. Gue describe Bini gue dulu.

Tiffany Naditya Kusuma. Perempuan pendek yang sekarang berstatus sebagai Bini gue. Kalau ditanya apa yang gue suka dari Bini, I love everything 'bout her. Her heart, body, soul and even her flawless.

Oh iya, ada yang perhatiin nggak ada kesamaan dari nama gue dan Bini? Yap. Aditya. Bisa sama gitu ya, hehehe.

Okay back to topic.

Pertama kali liat Ifa (eh gue manggilnya gini aja, ya) itu didepan sekre lagi duduk sendiri. Entah nunggu teman atau gimana, yang pasti Ifa gue keliatan culun dan jutek banget.

Semua berlalu sampai ada momen di mana Ifa lari ngejar gue hanya untuk mengembalikan pulpen gue yang ketinggalan. Dia nggak tau kalau gue sengaja ninggalin itu karena habis dan gue malas buang hahaha. Nggak woy, masih ada isinya itu. Emang nggak sengaja gue tinggal. Saat itu gue sangat mengapresiasi kejujuran Ifa. Jarang-jarang ada orang pendek, cover jutek tapi sikapnya baik.

Pertemuan selanjutnya yang nggak gue sangka adalah Ifa nonton The First Place manggung disalah satu cafe di Kemang. Mana segala bawa hadiah buat Mas Kala. Katanya kadar kegantengan Mas Kala bertambah kalo lagi megang instrumen. Gue yang waktu itu belum ada perasaan sama Ifa ya, lempeng-lempeng aja coy.

Sampai suatu sore setelah gue selesai kelas, gue liat Ifa bantu seorang nenek menyebrang jalan sambil memegang payung polkadot ungu yang gue yakini itu miliknya. Ifa cantik banget. Mulai dari bagaimana ia memberhentikan kendaraan yang lewat, menggenggam tangan sang nenek, mengikuti langkah pelannya dan terakhir yang membuat gue makin jatuh yaitu, ia yang setengah membungkuk pada kendaraan yang berhenti untuk memberi mereka jalan seakan mengucapkan terima kasih. Kamu cantik banget, Fa.

Dari kejadian tersebut, gue bertekad dekati Ifa lewat jalur Mas Kala.











Dari kejadian tersebut, gue bertekad dekati Ifa lewat jalur Mas Kala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini handmade bracelet Ifa buat Mas Kala. Banyak banget buatnya kayak mau jualan. Pernah waktu gue lagi berantem sama Ifa, Mas Kala manas-manasin gue katanya mau nikung dengan alasan,

“Ifa kan sukanya sama gue dari awal, Nan. Buktinya dia ngefans sama gue. Udah gitu gue dibikinin gelang. Handmade, Nan. Seniat itu dia.”

Ifa memang pernah cerita sama gue kalo dia pernah suka sama Mas Kala. Bukan suka antara fans dan idola, melainkan dalam artian sesungguhnya. Kampret emang Mas Kala).

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang