Dinas Keluar Kota (Hanan's POV 2)

19 1 0
                                    

Gue sendirian sekarang. Anak-anak belum datang, Ifa juga berangkat tadi siang. Mana laper lagi. Karena Jo ajak gue buat masak Spaghetti, jadi gue mampir ke minimarket depan kantor buat beli bahan-bahannya.

Sambil nunggu Jo, gue chat Ifa

Bini 🌸

Adek lagi di mana?

Hotel
Aku baru check-in karna tadi langsung jalan jalan hehe
Capek banget, bojo :(

Mandi air anget gih. Terus makan, abis itu minum vitamin terus bobo.

Aku udah janji sama deva mau marathon drakor ☹️
boleh ndak?

Katanya capek.

Kalo liat cogan jadi nggak capek kok hehe

Besok aku buang aja deh fd kamu yang isinya drakor itu.

JANGAN DONGGGGGG
IYAAA AKU NGGAK JADI MARATHON

Aku tuh bukannya ngelarang. Tapi kamu sendiri yang bilang tadi katanya capek. Besok kamu masih kerja loh. Percuma dong tadi aku pesen tidur yang cukup?

Iyaaaa kan nggak jadi, bojoooooo

Dengerin dek, kalo suami kamu ngomong.

ALLAHUAKBAR IYAAAAA
Read

Kenapa gue larang keras Ifa buat nge-drakor? Karena gue tau, dia nggak mungkin nonton satu episode doang. Boleh lebih dari satu episode asal besoknya weekend dan ada gue. Gue nggak masalah besoknya nggak dibuatkan sarapan asal tidurnya cukup. Lagi-lagi, kami memiliki kesamaan yaitu bad mood kalau tidurnya diganggu atau kurang tidur. Lagipula besok dia kerja, kalau tidurnya nggak cukup, gue takut berimbas pada kerjaannya.

Nggak berselang lama setelah baca chat terakhir Ifa, Jo dateng. Btw gue dan Jo sama-sama nggak bisa masak. Tapi ngide mau buat Spaghetti, yang carbonara lagi. Begitu liat tutorial nya kok keliatannya susah. Iya keliatannya. Karena selama video itu jalan, kita belum ngapa-ngapain. Baru ngeliat dan nginget step-by-step nya saja. Setelah video nya selesai, selesai juga ingatan gue tentang cara masaknya. Mana Jo planga-plongo doang. Okay, ini nggak ada jalan lagi selain telfon Ifa.

Calling Bini 🌸

"Assalamu'alaikum, Bojo ganteng. Ada yang bisa aku bantai?"

"Wa'alaikumussalam. Dek, tolongin aku dong. Tadi kan aku udah bilang tuh mau bikin Carbonara, tapi aku sama Jo nggak tau step-by-step nya."

"Loh kan di Youtube. Kamu liat aja, Bojooo."

"Kecepetan. Aku maunya sama kamu aja. Bentar aku switch ke video call dulu."

Beberapa saat kemudian..

"Ini takaran garemnya semana, Dek? Tadi kan kata kamu kalo segenggam, garamnya 1/4 sendok teh. Tadi aku lebih dari segenggam. 3 genggam kan Jo?"

"Iya Mas sekitar segitu."

"Yaudah garemnya coba setengah sendok teh dulu. Nanti kalo kurang boleh tambah lagi."

"Okay. Tapi Dek, segenggam tanganku sama kamu kan beda. Tangan kamu kecil. Pasti beda takaran garemnya. Kayaknya kurang deh."

Yang direspon hela nafas panjang oleh Ifa.
Lho gak salah kan gue? Tangannya Ifa kan kecil. Kali aja kurang.

.

Setelah berjibaku hampir satu jam, akhirnya makanannya jadi, men. Ditambah Dani datang bawa ayam dari salah satu restoran cepat saji. Mari berpestaaaaa~

Makan ✔️
Cuci piring ✔️
Beberes rumah ✔️
Saatnya ketemu istri kedua alias kasur

Karena nggak mungkin tidur dikamar, akhirnya gue ambil kasur angin hadiah pernikahan gue dari Mas Matt. Nggak ngerti gue kenapa dari sekian banyaknya perabot rumah, malah dihadiahin kasur angin. Tapi berguna sih, kalau lagi begini. Tidur berjejer layaknya ikan pepes. Mana badannya gede-gede banget. Yang kecil Mas Kala doang. Mana nggak ada yang bisa gue peluk. Kalo begini kan gue jadi kangen tidur pelukin bini huft..

.

Setelah dibangunin Ifa via telfon dan sholat Subuh, gue menuju dapur buat bikin sarapan seadanya. Kalo kalian berharap gue bikin sarapan buat anak-anak, sorry next. Gue nggak serajin itu. Mending gue cuci baju. Anyway, ini takaran detergent nya semana, ya? Sesendok penuh? Telfon Bini dah (telfon bini teroooss).

.

Ketika nunggu cucian sambil sarapan, Mas Samu dan Mas Kala bangun.

"Gue kira bakal laundry." celetuk Mas Kala

"Nggak, Mas. Nanti malem gue mau nyetrika malah."

"Mantap, Nan." Mas Samu berucap sembari mengabsen isi kulkas. Nggak tau cari apa.

"Kalo mau sarapan, itu ambil aja rotinya, susu juga ambil aja dikulkas. Kalo kurang, beli aja tuh bubur atau nasi uduk depan komplek. Gue mau jemur baju dulu."

"Gue sama Kala mau pinjem gym lo dulu, Nan."

"Silahkan, Mas. Gue kalo weekdays jarang pake."

.

Dihari kedua Ifa dinas, gue sama Mas Kala bikin nasi goreng buat makan malam. 95% Mas Kala sih, yang gerak. Gue bagian tim hore.
Selesai mandi dan sholat, gue langsung setrika. Biar tenang sekaligus nggak menumpuk.

"Gosok nih, bu Haji."

Mas Matt enak betul ngeledek sambil makan kacang diujung sana.

"Iya nih, pak rt."

Mereka hanya menanggapinya dengan tawaan. Liat aja ya, lo semua. Gue pastikan kalian bakal ngerasain suatu saat nanti.

.

Satu jam sudah gue menggosok pakaian. Walau pinggang gue panas, dengan melihat pakaian rapi begini, jadi ada kepuasan tersendiri liatnya. Gue jadi makin kagum sama Bini yang tiap pulang kerja langsung masak, terus malamnya setrika. Mana kadang gue kalau kerja suka layer style alias tumpuk-tumpuk. Nggak kebayang secapek apa badannya itu.

Bini cepet pulang, gue mau peluk!

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang