Kala (2)

15 3 0
                                    

Masih dengan Kala disini. Anteng banget gue colong cerita orang wkwk.

Okay, hari ini Hanan dan istri ngajak anak TFP beserta pasangan masing-masing, kecuali Mas Samu dan Mas Matt, untuk ngumpul disalah satu resto buat ngomongin sesuatu. Janjian jam satu siang, tapi dari jam sepuluh gue udah nge-jogrok dirumah Jov. Hampir dua minggu gue nggak kesini dikarenakan kesibukan gue sebagai budak korporat yang cukup menyita waktu.

"Kamu sholat dulu gih, sekalian aku siap-siap." perintah Jov saat ia sudah mengganti pakaiannya yang semula kaus dengan sweatpants menjadi flare jeans dengan oversized t-shirt dan bersiap untuk make-up. Cakep banget pacar gue!

.

Perjalanan menuju resto memakan waktu cukup singkat, mengingat resto yang dimaksud Hanan dekat rumah Jov dan menjadikan kami orang yang pertama datang.

Ini si Hanan udah booking apa belum, ya?pikir gue.

Sibuk melihat sekitar, gue dikejutkan oleh salah satu perempuan mendekati gue dan Jov.

"Kak Kala?"

"Iya?"

"Aku The Winners. Boleh minta foto nggak, Kak?"

Eh, ternyata gue famous juga, hehe.

Selepas berbincang dengan Rizka, staff cafe yang juga merupakan The Winners–-sapaan penggemar The First Place–-anak-anak mulai berdatangan.

"FA, KANGEEEEN."

Tipikal cewek. Padahal mereka ketemuan juga belum lama ini.

.

"Mau makan dulu atau gimana?" ucap Hanan.

"Mau ngomongin apaan sih, Mas? Kayaknya penting banget sampe harus ngumpul semua gini."

Jo bertanya dengan wajah curiga. Sama sih, gue juga penasaran kenapa dikumpulin semua begini kalau bukan bawa berita penting.

"Makan dulu aja Bojo, aku laper hehe."

Gemes banget, dah. Heh, Astaghfirullah bini orang!

Suasana makan berlangsung hikmat sampai Hanan menginterupsi disaat staff cafe mengeluarkan beberapa dessert.

"Gue ngumpulin kalian semua kesini karena mau ngasih tau sesuatu. Gue mau hiatus manggung selama kurang lebih enam bulan karena ada kerjaan yang mengharuskan gue untuk stay di US."

Kami semua speechless. Beneran nggak gerak beberapa saat saking kagetnya.

"Kok mendadak, Mas?" tanya Jo membuka kembali percakapan.

"Bokap gue ngasih tau ini hampir dua bulan lalu. Gue pikir nggak jadi atau masih bisa di-handle dari sini, tapi ternyata ada beberapa bagian yang gue harus turun ke lapangan, jadi mau nggak mau gue harus kesana."

"Bokap lo mau mau memperluas kebon kelapa apa gimana, nan?"

MAS SAMU PLIS, INI LAGI SERIUS!

"Mau coba bidang baru, Mas."

Yang kaya makin kaya perasaan gue. Bagi-bagi gue, kek.

"Nggak bisa diperpendek jadi dua bulan gitu, Mas? Lama banget."

Dani turut membuka suara, setelah cukup lama diam.

"Itu udah dipotong, Dan. Tadinya bokap gue nyuruh satu setengah tahun disana."

"Berangkat kapan, Nan?"

Mas Matt yang biasanya petakilan, sekarang jadi loyo sehabis dengar kabar ini.

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang