Memulai Kehidupan Baru

14 3 0
                                    

Pada kaget nggak, sama pengumuman gue kemarin? Haha. Bukan keputusan mudah bagi gue dan Ifa meninggalkan semua yang ada disini, mulai dari keluarga, teman, dan pekerjaan. Lucu banget waktu liat ekspresi mereka kemarin. Dominan terkejut, sih. Mungkin mereka berpikir kalau gue kasih taunya terlalu mendadak. Iyalah H-1 bulan baru gue info.

Sebenarnya gue sudah mencium bau-bau Ayah akan melahirkan perusahaan baru dihari kedua pasca Ifa mengabarkan kehamilannya. Diawal pembicaraan, Ayah minta maaf mengenai sikap beliau yang "menyetir" kehidupan anaknya beberapa tahun ke belakang, lalu merembet ke rencananya, berlanjut pada perusahaan-perusahaan yang Ayah yakini akan menjadi kompetitornya kelak. Nggak tau kenapa sifat ambisius Ayah nggak menurun ke gue yang cenderung mageran. Seperti sekarang, gue sudah terlalu malas untuk menentang keinginan Ayah. Kalau gue kebanyakan protes, bini sama anak gue mau makan apa? Lagipula selama Ayah nggak melarang gue nge-band dan bisa manage waktu diantara keduanya, gue nggak masalah.

Setelah empat bulan melakukan pergerakan bawah tanah, Ayah menunjuk gue sebagai orang yang akan mengelola perusahaan tersebut. Tadinya gue tolak, bermaksud agar Kaka yang mengelola, sedangkan cabang di Indo baru gue yang handle. Rupanya, Ayah kurang setuju. Beliau mengatakan sudah menyiapkan porsi masing-masing untuk dua anaknya yang lain. Sekarang yang dimajuin gue dulu, lalu Kak Anin dan terakhir Dinan. Diusianya yang sudah nggak muda lagi, Ayah masih ambis untuk mengenggam dunia, meanwhile gue,

"Jalanin aja udah, toh selama ini Ayah udah ngasih kehidupan terbaik buat gue."

.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 jam, akhirnya kami sampai dinegara yang akan menjadi tempat tinggal kami selama beberapa bulan kedepan.

Pilihan Ayah untuk menyewa jet pribadi ternyata tak salah, sebab selama perjalanan, Ifa agak rewel. Bahkan beberapa kali nangis, beruntung Ibu bantu gue menenangkan Ifa.

Dua minggu pertama tinggal disini, Ifa nggak menunjukkan gejala homesick, malah cenderung sibuk. Dimulai dari berjalan mengelilingi rumah dipagi hari, mencoba resep baru bersama Ibu, lalu pergi ke taman disore hari atau membaca buku, baik dirumah maupun di public library.

.

Gue baru dikirimin footage sama Bang Ronald (Cameraman The First Place). Didalam video tersebut, berisi anak–anak lagi manggung di Solo. Ada beberapa momen yang membuat gue terharu, pertama stand mic gue tetap ada, meski penyanyinya nggak ada ditempat. Dan dengan entengnya Mas Kala ngomong,

"Untuk hari ini dan beberapa bulan kedepan, salah satu teman kita nggak bisa hadir karena alasan pribadi, tapi kita tetep pasang mic-nya untuk menghargai beliau."

NANGOS GUE!

Terus yang kedua, lirik bagian gue disetiap lagu nggak diganti oleh siapapun. Para The Winners juga kompak banget. Mereka sengaja diam sampai dibagian selanjutnya. Terakhir, mereka speech, terutama Mas Kala dan Dani yang keseringan menyelipkan nama gue didalamnya. Nih, gue kasih tau sepenggal isinya,

Formasi kali ini memang kurang, tapi bukan berarti semangat kita juga berkurang buat kalian. Tenang, Hanan hiatus cuma sementara, kok.” –-Mas Kala

"Terima kasih buat semua yang udah hadir disini. Terutama yang nge-biasin Mas Hanan tapi orangnya lagi nggak ada, sorry ya. MAS, LIAT NIH. KITA SEMUA KANGEN SAMA LO!” –-Dani

Sorry, guys kemungkinan gue bakal lebih dari enam bulan..

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang