Rencana

19 3 0
                                    

Dita Fransesca

Kak Fanyyyyyyyy
Masih hidup?

Hi, ditong
Masih hidup nih, alhamdulillah
Kamu belum wafat?

Belum, dong
Ini aku lagi di Jakarta, hehe

DARI KAPAN?
KOK NGGAK NGABARIN?

Ini aku kabarin sekarang, hehe
Baru dua hari yang lalu, kok

Oh gitu
Ayo, main kerumah!
Aku buatin waffle nanti

Sebelum buatin aku waffle, temenin aku ngemall, ya. Jalan jalan gituu
Harus free lho sabtu ini!

Iya bisa, kok
Aku jemput kamu di mana?

Masih aja ya, seneng nanyain jemput di mana
Ketemu di GI aja langsung
Aku dianter pacarku
Kalo jam 12 gimana, kak?

Kebiasaan, hehe
Boleh
See u, ditong

See u there, sisy 😘
Read

Begitulah percakapan singkatku dengan Dita, pacar Kak Matt yang sedang berada di Jakarta sekarang. Sebelumnya, Dita pernah bercerita bahwa mereka berdua sepakat apabila Dita libur semester, mereka harus liburan bersama. Entah Dita yang ke Jakarta atau Kak Matt yang ke Jogja.

"Hari ini jadi pergi sama Dita?"

Dia tuh kenapa sih, ngagetin mulu?

"Kamu terbang, ya?"

"Kenapa jadi terbang?"

"Aku nggak denger langkah kaki kamu tau-tau udah dibelakangku aja."

"Kamu keasikan milih baju. Perasaan kalo pergi sama aku asal pilih aja. Giliran Dita, kamu keliatan bingung kayak mau ketemu presiden." ujar Bojo duduk ditepi kasur dan kemudian menunjuk salah satu floral dress milikku.

"Itu bagus. Nanti luarnya pake denim jacket ku, sepatunya white sneakers." titah Bojo membuatku bergegas melepas floral dress tersebut dari hanger dan menuju toilet.

Aku memang nggak meragukan "taste" Bojo perihal pakaian. Karena faktanya ia jauh lebih stylish dibandingkanku. Tak jarang pula aku meminta saran atau membantu memilih pakaian yang akan ku kenakan, terutama ke acara penting.

.

"Nanti sebelum mam, sayurnya dihangatin dulu. Sama kalo mau ngemil, kamu goreng chicken karage atau kentang aja, ya."

"Iya, sayang. Kamu kayak mau ninggalin aku seminggu."

"Bukan gitu. Aku males dimintain tolong beli makanan ini, beli makanan it--" melihat raut wajahnya yang siap mengamuk, buru-buru ku tabrakan diri ke dadanya, melingkarkan kedua tanganku dilehernya dan mengecup pipinya.

"Bercanda, sayang hehehe."

"Hati-hati, ya. Kalau ada apa-apa, selesain sendiri dulu. Nanti kalo udah alot baru kasih tau aku."

"Kurang ajar! Bye. Assalamu'alaikum." ucapku mengecup punggung tangannya dan pergi.

.

"Kak Fany!"

Ya Tuhan, masih cempreng ternyata.

Selepas mengelilingi mall selama satu setengah jam, dengan aku yang sudah membawa tiga paper bag, kami memutuskan untuk mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Perjalanan menjelajah mall maksudnya.

Berdua dengan Dita ternyata tak mengurangi keseruan kegiatan kami yang seharusnya ada Ara sebagai tim berisik dan Kak Jov sebagai tim pendengar sepertiku. Kami berempat memang sering hangout bersama, meskipun Dita kebanyakan absen karena jarak.

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang