Extra Part 2

16 3 0
                                    

Pasca mengantar Ifa kerumah sakit untuk periksa baby kedua mereka, Hanan terlihat lebih sibuk dari biasanya. Pulang kerja lebih malam, sering absen makan malam dirumah, serra jarang berinteraksi dengan Abang hingga anak tersebut nekat menyelinap ke kamar mereka demi sebuah pelukan dari sang Ayah.

Paginya, mereka sarapan bersama dengan wajah Abang yang berseri. Bocah itu tak dapat menyembunyikan kebahagiaan melihat Ayahnya yang menyempatkan sarapan hari ini setelah satu minggu lalu selalu berangkat lebih pagi.

"Pap, hari ini aku boleh ikut Papap kerja?"

Hanan dan Ifa terkejut diikuti dengan saling melempar pandangan mendengar permintaan anak mereka. Beberapa kali Abang memang ikut Hanan ke kantor dan pulang di siang hari sehabis makan. Namun, itupun karena paksaan Ayahnya.

Sekarang ia malah mengajukan diri ikut serta setelah selama ini mengeluh bosan saat berada disana.

"Em.. hari ini Papap banyak kerjaan, Nak. Nanti kamu bosan. Nggak ada temen main."

Mengerti bahwa kehadirannya ditolak, sontak saja mata bocah tersebut mulai berkaca-kaca. Sebelum hal yang tak diinginkan terjadi, Hanan segera menghampiri jagoannya itu.

"Sebagai gantinya, nanti siang Papap jemput Abang sama Ibun makan diluar. Kita makan lobster, gimana? Setuju?"

Begitu makanan favoritnya disebut, dengan cepat raut wajah Abang berubah menjadi lebih bersinar dari sebelumnya dan anggukan semangat pertanda bahwa anak itu setuju.

Siapa yang bisa menolak udang besar nan lezat itu? Setidaknya itu berlaku bagi Hanan dan Abang.

Kegiatan sarapan berjalan penuh tawa akibat pasangan Ayah dan anak itu saling melempar candaan.

.

Hari demi hari terlewati. Petang ini The First Place akan menggelar konser setelah dua minggu lalu mereka rilis album terbaru. Siang tadi mereka memberi info lewat sosial media bahwa akan ada kejutan di konser kali ini. Jujur saja, seluruh para istri tak tau menau akan hal itu.

Seperti sebelumnya, Hanan tak pernah lupa membawa dua bodyguard pribadi untuk mengawal istri dan anaknya. Meski konser kali ini semua kursi diatur duduk, tetap saja ia musti mempersiapkan hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

H-15 menit acara dimulai, seluruh istri dan anak masing-masing personil memasuki area panggung. Para bocil juga siap dengan earmuff mereka. Ini kali pertama melihat Ayah mereka diatas panggung.

Entah kenapa saat mereka masuk, seluruh The Winners bersorak kearah mereka seolah begitu senang melihat para ibu dan bocil. Padahal mereka tak bermaksud mencuri perhatian.

Lampu mulai dimatikan, semua personil mulai memasuki panggung dan disaat itulah penonton menggila.

"Ibun, itu Papap?" Abang menunjuk Ayahnya yang tengah memperlihatkan keahliannya dalam memainkan gitar.

"Iya, Bang. Keren, nggak?"

"KEREN BANGET!"

.

Memasuki lagu kelima, lampu tersorot pada satu orang, lebih tepatnya pada Samudra Hendrawan. Ia berdiri ditengah panggung seorang diri. Para istri dan penonton dibuat bingung apa yang akan dilakukan oleh personil tertua di TFP itu.

Dentingan piano mulai terdengar dan single kondang milik John Legend berjudul All Of Me mulai memenuhi stadium.

Sontak saja sorak penonton kembali mengudara, begitupula dengan para personil dan istri mereka tersenyum penuh makna melihatnya. Mereka tau bahwa lagu tersebut adalah lagu yang dinyanyikan Samu saat melamar Devina dan menyanyikannya kembali dihari pernikahan mereka.

BOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang