Part 26

27.9K 1.7K 7
                                    

"Ngapain lo di depan rumah gue?" tanya Vio saat baru saja sampai rumah dan disuguhi oleh pemandangan seorang cowok yang tengah duduk santai di kursi ayunan yang berada di halaman rumahnya.

"Gue mampir lah, kek biasa," sahut Galen santai.

"Sorry, rumah ini lagi nggak nerima tamu," sahut Vio ketus.

"Sebentar aja Vi," pinta Galen dengan wajah memelas.

Kruyuk kruyuk!
Suara perut Galen terdengar sampai ke telinga Vio, hal itupun membuat Galen cengengesan karena sedikit malu.

"Gue laper banget, mau numpang makan disini. Gue mau nagih imbalan karena gue udah bantuin lo bersihin gudang," ucap Galen.

"Huft," Vio hanya menghembuskan nafasnya kasar, kemudian masuk ke dalam rumahnya dan diikuti oleh Galen dibelakangnya.

"Di rumah ini nggak ada makanan," ucap Vio apa adanya.

"Lo masakin buat gue lah, itung-itung latihan jadi istri yang baik," pinta Galen yang membuat Vio mengerutkan keningnya.

"Maksud gue, lo kan kelak bakal jadi istri, nanti suami lo mau makan apa coba, kalo lo nggak bisa masak?" tanya Galen.

"Gue bukannya nggak bisa masak, gue cuma males aja masakin buat lo," sahut Vio.

"Kalo lo nggak mau masakin buat gue, gue bakalan tetep disini," sambung Galen.

"Huft, oke lo tunggu sini," sahut Vio pada akhirnya, karena ia tidak ingin cowok itu berlama-lama di rumahnya.

Alasannya karena ia tidak ingin membuat perasaannya lebih dalam lagi terhadap cowok itu.

Vio berjalan menuju dapur dan berkutat dengan peralatan masaknya. Ia membuat nasi goreng spesial dengan telur mata sapi diatasnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Vio selesai, ia membawa dua piring nasi goreng tersebut ke meja makan, yang ternyata Galen sudah menunggunya disana.

"Kok cuma nasi goreng?" tanya Galen.

"Kalo lo nggak mau, nggak usah dimakan," sahut Vio seraya menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

Galen mencoba memakan nasi goreng tersebut, dan ternyata rasanya diluar dugaannya.

"Gila, ini enak banget, lebih enak dari buatan Bunda," ucap Galen tanpa sadar.

"Lain kali masakin gue lagi ya," ucap Galen setelah selesai menghabiskan makanannya.

Tok tok tok!

Suara pintu diketuk oleh seseorang, hal itupun membuat Galen dan Vio berjalan menuju ke pintu utama untuk membukakan pintu.

"Hallo Vio," sapa Citra yang juga datang bersama dengan Daffa dan Vian.

"Masuk," ucap Vio mempersilahkan ketiga remaja itu untuk masuk.

"Lo ngapain disini?" tanya Vian saat menyadari ada keberadaan Galen disana.

"Gue main lah, emang gak boleh?" tanya Galen membalikkan pertanyaan.

"Tumben lo kesini Gal? Emang pacar lo nggak marah gitu?" tanya Citra.

"Ya nggak lah, dia kan juga sahabatnya Vio," sahut Galen berbohong, padahal Sella tidak tahu sama sekali jika Galen sedang berada di rumah Vio.

"Vi, lo udah makan?" tanya Daffa.

"Udah, baru aja selesai," sahut Vio seraya tersenyum.

"Lo nggak pulang?" tanya Vian menatap Galen.

"Gue masih mau disini," sahut Galen yang membuat Vian dan yang lainnya bingung.

"Mending lo pulang," saran Vian.

VIOLETTA (Triangle Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang