Part 51

30.3K 983 560
                                    

Keempat remaja tengah berkumpul seraya menonton televisi dan menikmati camilan yang disajikan oleh tuan rumah.

Beberapa menit yang lalu Leo dan Fino mendatangi rumah Vio. Mereka berniat menghibur gadis itu agar tidak terlarut dalam masalahnya, akan tetapi disana ternyata sudah ada Citra yang menemani gadis itu.

Leo juga membawa banyak makanan, hal itu tentu membuat Citra ikut senang. Ia berfikir kedua cowok itu akan segera pergi, sehingga ia bisa dengan bebas memakan makanan yang Leo berikan kepada Vio, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Kedua cowok itu masih berada di rumah Vio sampai saat ini.

"Jadi lo beneran udah putus sama Daffa Vi?" tanya Leo kepada Vioyang tengah asik memainkan ponselnya.

Vio yang ditanyai seperti itu hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Kalo Vio udah putus sama Daffa,emang lo mau ngapain hah?" tanya Citra sinis.

"Ya udah pasti dia mau mwncalonkan diri lah Cit, kek ngga tau Leo aja lo," celetuk Fino yang membuat Leo menatap tajam kearahnya.

"Gak usah macem-macem lo," sahut Citra.

"Kagak Cit, nih si Fino katanya suka sama lo, tapi takut sama Vian," ujar Leo seraya tersenyum miring.

"Sialan," umpat Fino seraya melotot tidak terima atas ucapan Leo.

Memang Leo, Fino dan juga Vian adalah sahabat. Bahkan mereka bertiga terkenal akan julukan Badboy di SMA Jaya.

Ting tong!
Bel rumah Vio berbunyi, Vio yang akan beranjak dari tempat duduknya, dihentikan oaleh Leo.

"Biar gue aja," ujar Leo yang diangguki oleh Vio.

"Lo beneran suka sama gue Fin?" tanya Citra penasaran.

"Ya nggak lah anjir," sahut Fino ngegas.

"Ya siapa tau, ntar gue bilangin Vian, biar lo dihajar haha," ujar Citra seraya tertawa diakhir kalimat.

"Jahat lo Cit, awas aja kalo lo ngadu yang enggak-enggak," ujar Fino memperingati.

"Gue cek dulu siapa yang dateng," ujar Vio seraya beranjak dari twmpat duduknya mwninggalkan Citra dan juga Fino yang masih berdebat.

"Siapa?" tanya Vio kepada Leo.

Pandangan Vio bertepatan dengan Daffa. Ada sorot mata kecewa pada cowok itu.

"Ternyata bener apa kata Sella, selama ini lo cuma main-main sama gue," ujar Daffa seraya tersenyum miris dan hal itu membuat Vio bingung apa maksud yang sebenarnya Daffa katakan dan apa saja yang Sella katakan kepada cowok itu.

"Jadi alasan lo nggak dateng waktu itu, karena dia kan?" tanya Dafa seraya menunjuk kearah Leo.

"Lo salah paham," ujar Leo menepis tangan Daffa.

"Bacot lo!" ujarDaffa seraya meninggalkan mereka.

"Daf," panggil Vio dari ambang pintu.

"Gue bisa jelasin semuanya," ujar Vio dengan keras, namun Daffa hanya memandang kebelakang selama beberapa detik, kemudian kembali melanjutkan jalannya.

Vio berusaha mengejar cowok itu, namun Daffa segera menaiki sepeda motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan Vio yang masih memandangi kepergiannya.

--------------------

Hari ini Vio datang ke sekolah dengan tepat waktu, tidak seperti biasanya gadis itu selalu terlambat, hal itu dikarenakan hari ini ia datang bersama dengan Citra, jadi tidak mungkin jika mereka terlambat.

Vio memasuki kelas, dan disana sudah ada Dina, Daffa dan juga Sella.

Vio menaruh tasnya pada tempat duduknya begitu juga dengan Citra, gadis itu segera duduk dan membaca buku yang baru saja ia keluarkan dari tasnya, lain halnya dengan Vio yang langsung pergi entah kemana setelah meletakkan tasnya.

"Eh buset, main pergi gitu aja tuh anak, padahal gue mau nanya serius," ujar Dina seraya menatap kepergian Vio.

Seperti biasa tujuan Vio saat ini adalah menuju rooftop, tempat yang paling ia sukai di sekolah ini.

Ia berjalan santai melewati beberapa ruang kelas juga ruang guru, semuanya nampak normal seperti biasanya, dan hanya beberapa guru yang sudah datang.

Saat melewati ruang tata usaha, ia melihat Fahri dan juga Justin yang tengah berdiri didepan ruang tata usaha seraya menatap kesana kemari seolah menatap sekitar denan waspada, hal itu tentu saja membuat Vio curiga dan segera mendekati mereka.

" Ngapain?" tanya Vio yang membuat kedua cowok itu terkejut.

"Eh astaghfirullah,"

"Lagi ngapain lo berdua?" tanya Vio lagi.

"Nga mgapa-ngapain kok Vi," sahut Justin seraya tersenyum lebar, begitu juga dengan Fahri yang mengangguk membenarkan ucapan Justin.

Vio menatap keduanya curiga, kemudian tatapannya beralih pada ruangan Tata usaha yang sedikit terbuka, ia kemudian menatap keduanya lagi, hal itu tentu membuat Fahri dan Justin gugup bukan main.

Tanpa permisi, Vio memasuki ruang tata usaha tersebut karena ia penasaran apa yang sebenarnya tengah disembunyikan oleh Fahri dan Justin.

"Vio menelusuri ruangan yang cukup luas itu. Ruangan yang penuh dengan arsip sekolah juga data-data para murid dan juga guru.

Tatapannya tertuju pada seorang cowok yang tengah sibuk seperti mencari-cari sesuatu pada tumpukan kertas. Bahkan ia sampai tidak sadar akan kehadiran gadis itu.

"Jadi ini kelakuan Ketua OSIS kita?" tanya Vio sinis yang membuat Galen terkejut dibuatnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Galen sinis.

"Lo sendiri lagi ngapain disini Pak Ketos?" tanya Vio seraya menaik turunkan alisnya.

"Gue ada urusan disini,"

" Urusan apa sampe lo acak" tuh arsip sekolah kita?" tanya Vio seraya berjalan mendekati Galen.

"Bukan urusan lo," sahut Galen seraya menatap tajam Vio.

Mereka saling bertatapan dalam waktu yang cukup lama, sampai terdenar suara dari luar ruangan tersebut.

"Kalian berdua lagi ngapain berdiri disitu?" tanya Pak Toni.

"Eh, nggak ngapa-ngapain Pak," sahut Justin sedikit gagap.

"Jam pelajaran sebentar lagi dimulai, cepat kembali ke kelas!" titah Pak Toni tegas.

"Tapi Pak,"

"Nggak ada tapi-tapian, cepat!" titah Pak Toni.

Fahri dan Justin masih belum beranjak dari tempat mereka berdiri, hal itu tentu membuat Pak Toni semakin emosi.

"Jadi kalian mau dihukum?"

"Bapak punya banyak daftar hukuman sih, kira-kira mana yang cocok buat kalian ya?" tanya Pak Toni yang membuat Fahri dan Justin melotot dan aling pandang kemudian berlari dari sana.

"Sorry Gal, kita masih sayang nyawa," lirih Fahri.

Pak Toni hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku kedua anak didiknya. Ia melihat ruang Tata Usaha yang sedikit terbuka, kemudian menurupnya dan mengunci ruangan tersebut, kemudian ia meninggalkan ruangan tersebut.

Next??

Spam Komen boleh

Ig : @yratselyrs

VIOLETTA (Triangle Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang