Malam ini semua murid SMA jaya berkumpul di Hotel Vine, tempat dimana Sella mengadakan acaranya.
Semuanya nampak bahagia, terutama Sella yang mengenakan gaun putih panjang, yang harganya mahal.
"Buset, mewah banget," celetuk Justin yang masih terkagum-kagum dengan dekorasi hotel yang begitu mewah.
"Malu-maluin lo Jus," ejak Fahri.
"Lo ngga salah kostum kan Ta?" tanya Galen pada gadis yang berjalan disampingnya.
"Maksud lo?" tanya Letta bingung seraya meneliti penampilannya yang menurutnya sudah pas.
"Maksud gue, pakaian lo terlalu terbuka buat acara kek gini, apalagi anak sekolah dateng semua," ujar Galen yang memang sejak awal risih dengan penampilan Letta yang menurutnya terlalu terbuka.
"Nggak kok Gal, udah bagus kok penampilan aku, jadi tambah cantik kan?" ujar Letta dengan penuh percaya diri.
"Eh, i-iya," jawab Galen canggung.
"Cantik kagak, mirip cabe-cabean iya," celetuk Justin.
"Pft, cabe busuk," timpal Fahri seraya menahan tawanya.
"Nggak lucu bercandanya Jus, Ri," sahut Letta seraya mengerucutkan bibirnya.
"Lah dia pikir kita becanda," bisik Justin kearah Fahri.
"Padahal kita serius," sahut Fahri disertai kekehan kecil diakhir kalimat.
Sepanjang perjalanan memasuki Hotel, Justin dan Fahri terus menerus membicarakan Letta yang berjalan didepan mereka bersama dengan Galen, sedangkan Galen hanya terdiam dan tidak berniat membuka suara.
Semakin kesini, ia juga merasa jika gadis yang berada disebelahnya bukanlah Letta yang selama ini ia cari.
Disisi lain Dina datang ke pesta itu bersama dengan Citra, karena Vio bilang, dia akan datang bersama dengan Daffa.
"Kok Vio belum dateng ya?" tanya Dina celingukan mencari keberadaan sahabatnya.
"Nungguin Daffa mungkin," sahut Citra.
"Itu bukannya Daffa ya?" tanya Dina lagi seraya menunjuk cowok yang tengah berbincang dengan teman sekelasnya juga.
"Daf," panggil Dina seraya mendekati cowok itu diikuti oleh citra dibelakangnya.
"Vio mana?" tanya Daffa saat menyadari Dina dan Citra tidak datang bersama dengan Vio.
"Vio bukannya datang bareng lo ya?" tanya Dina curiga.
"Hah?" Daffa dibuat bingung oleh ucapan Dina, pasalnya gadis itu mengatakan kepada Daffa bahwa ia akan datang bersama dengan Dina dan juga Citra, tapi ia juga mengatakan kepada Dina dan Citra bahwa ia akan datang bersama dengan Daffa.
"Dia bilang ke kita, mau dateng bareng lo Daff," ujar Citra apa adanya.
"Jadi sekarang dia dimana?" tanya Daffa lagi.
Dina dan Citra saling bertatapan,mereka bingung kenapa Vio belum juga samapai, padahal sebentar lagi acara akan segera berlangsung.
Dina mencoba menghubungi Vio, namun nomornya tidak bisa dihubungi.
"Sial, nomornya nggak aktif," umpat Dina yang tak henti-hentinya berusaha menghubungi Vio.
Daffa yang melihat hal itu tidak tinggal diam, ia merebut ponsel Dina dan mencoba menghubungi Vio lagi, namun tetep saja nomornya masih tidak aktif.
"Gue akan cari Vio," ucap Daffa yang akan meninggalkan tempat itu, namun dicegah oleh Sella.
"Daff, bokap lo manggil tuh," ujar Sella yang membuat Daffa mengacak-acak rambutnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLETTA (Triangle Love)
Teen Fiction'Kesalahan terbesarku adalah menyimpan rasa terhadap kekasih sahabatku sendiri'~Violetta Adara La Lubis Update setiap hari😊