Part 37 Warn

3.8K 377 188
                                        

New,Tay,Gun dan Off duduk bersama menunggu Krist yang sedang dirawat. Krist mendapat 5 jahitan karena luka yang disebabkan oleh  Natasya.
Sedangkan Singto sendiri sudah selesai operasi pengambilan 2 peluru yang dipunggung.

"Sayang... Coba ceritain kenapa bisa kejadian gini?" Tay bertanya pada New,New sendiri menangis karena melihat sahabatnya terbaring diranjang rumah sakit.

"Natasya dateng sama temennya namanya Angel,dia marah-marah sama Krist terus Kristnya didorong... Hiksss...," New bercerita sambil menangis,Tay memeluk tubuh kekasihnya yang terlihat rapuh,pasalnya New jarang nangis sampai kaya gini.

"P-padahalkan...hiksss...Krist l-lagi hamil,kak..." lanjut New.

Tay menghembuskan nafasnya pelan. Ia benar-benar tidak tahu jika ada keributan hingga membuat sahabatnya,Singto masuk rumah sakit
"Ssstt,diem... Jangan nangis yang,kamu jelek kalau nangis. Krist kuat kok.."

"Terus ceritanya gimana lagi?" kin Off yang bertanya.
Gun diam tanpa menjawab pertanyaan Off.

"Jawab bego,Gun..hiks... G-gue kan masih nangis...hueeeeeeee" New nangis aja masih bisa ngomel sama Gun.

"Ya gitu Krist didorong kepalanya kena pinggiran meja,terus sama Singto mau dibawa kerumah sakit. Sebenernya yang mau ditembak itu Krist tapi Singto ngehalangin paki badannya.. Gentle sih menurut gue walaupun Singto brengsek..." terang Gun panjang lebar.
Gun menatap New dan mendengus geli."anjing lo New,tadi aja lo menggebu-gebu marahnya pengen bunuh Natasya. Masa sekarang lo nangis sesenggukan gini?"

New yang mendengarnya langsung menatao Gun dengan sinis. Ia mengelap hidungnya dikemeja yang dipakai Tay Tawan hingga suara Srottt terdengar.

"Iyuhh,Nyu lo jorok banget anjritt. Kak Tay bisa-bisanya lo ya punya pacar jorok dan gak tau diri gini" Gun menarik badannya Off untuk menjauh dari Tay.

Sedangkan Tawan hanya tersenyum pasrah bajunya terkena ingus milik New.

"Apaan sih lo,bacot banget! Lo tau gue nangis gak dibeliin tissu malah nyinyir..." Kata New dengan nada galaknya.

"Ya orang lo nangis gak nyuruh kita beli tisu. Iyakan papi?" Gun meminta pembelaan dari Off.

"Alah,elonya aja yang gak peka" sahut New dengan galak.

Tawan mengelus-elus selangkangan New,eh bukan bege masa ditempat umum yang dielus bagian itunya. Maksudnya bahu milik New untuk menenangkan."sst,jangan ribut ya sayang. Katanya kamu mau tenang kok malah debat sama Gun?"

"Dianya yang mulai Tay...," adu New.

Tawan langsung memelototi Gun,Off yang sadar balik memelototi Tawan.
"Ngapain lo melototin pacar gue? Pen gue congkel tuh mata?" kata Off dengan galak.

Tawan hanya mendengus,ini malah kenapa pada ribut sih?
"Udah yuk mending kita nyari makan dulu,kita mau jagain Krist kan?" Tawan memandang kekasihnya yang cemberut karena mungkin masih jengkel.

"Yaudeh ayo cari makan dulu. Sekalian beli baju buat ganti nanti..." Off berdiri dan diikuti oleh teman dan kekasihnya.

Dari sebrang seseorang mengintai mereka,saat melihat teman-teman Krist bibirnya yang terpoles lipstick merah itu tersenyum lebar.

"Angel,bawa pisaunyakan?.." tanya Natasya sedikit berbisik.

Angel mengaggukkan kepalanya,ia ragu dan takut sebenarnya."bu,beneran kita bunuh Krist? K-kalau ketahuan gimana?"

"Sstt,gak usah banyak omong kamu mending cepet sebelum mereka balik kesini lagi...," dengan buru-buru mereka berdua masuk kedalam ruangan Krist yang masih terbaring dengan selang oksigen dihidungnya. Lah iya bego,masa dimatanya si.

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang