Part 53

2.3K 260 46
                                        

 Krist,Singto dan Fiat sedang berada dicafe. Krist awalnya tidak mau mengajak Singto dan Fiat karena ia tahu bahwa ayah dan anak itu pasti sangat ribet untuk diatur.

"Krist kamu pulang aja ya,daripada kamu capek." Singto merangkul bahu Krist saat Krist sibuk menjadi kasir.

Krist berdecak saat Singto yang merangkul dirinya didepan umum. Tuhkan,ia bilang juga apa kalau Singto pasti akan merecoki dirinya.

"lo pulang aja deh Singto daripada gangguin gue mulu." Krist menatap tajam kearah Singto.

"emang kalau aku khawatir gak boleh ya?". Tanya Singto.

"gue kerja Cuma jaga kasir doang,lo ngga usah lebay gitu lah."

Singto menghela nafasnya. Ia sangat tau jika Krist adalah orang yang sangat keras kepala. Jadi percuma jika ia melarang Krist.

CKLEK

Pintu cafe terbuka,Krist langsung tersenyum lebar saat melihat Nammon datang je cafenya.

"selamat siang mas Nammon." Sapa Krist dengan ramah. Singto menatap heran kearah Krist saat melihat ekpresi Krist yang terlihat senang karena kedatangan seseorang dicafenya.

"selamat siang juga Krist. Gimana cafenya,ramai ya?." Tanya Nammon.

"buta kali ya,udah lihat manusia sebanyak ini dicafe tapi masih tanya rame apa engga." Ini suara Singto. Nammon menatap Singto dengan tatapan aneh,tapi langsung mengabaikan begitu saja.

"rame kok mas,soalnya ini kan hari senin jadi banyak yang nongkrong." Jawab Krist,ramah.

Nammon menganggukkan kepalanya."kalau kamu sendiri gimana,udah makan siang belum?."

Baru aja Krist membuka mulutnya,lagi-lagi Singto mencuri start duluan untuk berbicara.

"nanya-nanya doang udah makan apa belum,tapi ngasih sembako aja engga. Dikata kalau ditanyain udah makan atau belum tanpa dikasih makanan udah kenyang kali ya." Sindir Singto.

Krist tersenyum kearah Nammon karena merasa tidak enak dengan julidan Singto."maaf ya mas Nammon,ini emang pelanggan satu suka nyinyir."

"ngga papa Krist,emang kamu kenal sama dia?." Tanya Nammon masih menatap Singto.

"ya kenallah,siapa sih yang ngga kenal sama dosen sekaligus CEO salah satu perusahaan di Jakarta."

Krist memejamkan matanya saat Singto berbicara aneh-aneh pada Nammon.

"Singto,diem deh lo. Pergi sana,ganggu pelanggan gue aja." Desis Krist.

Singto menggelengkan kepalanya."ngga mau,aku masih mau disini." Balas Singto,cuek.

"maafin dia ya mas Nammon. Ohiya, mas Nammon mau pesan apa?." Tawar Krist.

"spageti aja sama minumnya lemon tea ya." Krist langsung mencatat pesanan Nammon dibuku kecil.

"mas Nammon duduk ya,nanti pesanananya dianter kemeja mas."

Nammon menuruti ucapan Krist,ia lalu mencari tempat duduk.

"Singto,lo apa-apaan sih tadi. Cara lo kek gitu bikin ngga nyaman pelanggan gue tau gak." Krist menatap Singto,tapi Singto malah bersikap cuek seakan bukan salahnya.

"dia basa-basinya norak sih. Ngga suka aku liatnya."

"tapi itu bukan urusan lo dia mau basa-basi apa engga." Balas Krist dengan sinis.

Nammon masih menatap kearah Krist,apa lagi saat melihat Krist yang begitu akrab dengan lelaki yang baru pertama ia temui dicafe.

"sekarang lo pulang aja sama Fiat,kasian anak lo udah ngantuk dia." Ujar Krist sambil menunjuk kearah Fiat yang duduk dijendela dengan ekspresi mengantuknya.

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang