Hari ini Singto libur dan akan berada dirumah seharian. Beda dengan Natasya yang sibuk menyiapkan baju untuk keperluan photonya nanti. Menjadi model dengan bayaran endorse yang besar membuat Natasya mau tidak mau harus pergi hingga luar kota.
Hari ini ia akan pergi kekota Bandung untuk pemotretan dan menjadi model disana.
"Nat,kamu beneran mau pergi? Hari ini jarang kita bisa kumpul begini..." kata Singto.
Natasya tersenyum sambil tangannya tetap menata baju untuk dimasukkan kedalam kopernya." P'Sing,aku memang harus pergi. Lagian ini hanya 3 hari dan aku langsung pulang kerumah..."
Singto mendengus."gimana mau deket sama anak kalau kamu aja begini? Fiat itu butuh sosok ibu buat nemenin dia..."
"Aku kerja buat dia juga kok,bukan cuma buat aku sendiri"
Singto tersenyum meremehkan."kamu pikir uangku gak cukup buat ngidupin kalian? Natasya,aku cuma pengen kamu libur sehari aja terus main sama Fiat. Cuma itu!"
Natasya mendesah lelah."aku gak mungkin cancel ini phi,ini bayarannya lumayan besar. Aku juga udah tanda tangan dikontrak itu"
"Batalin aja. Nanti kerugiannya biar aku yang nanggung"
Natasya menggeleng tanda tidak setuju."maaf phi gak bisa. Ini bukan masalah gaji sebenernya. Tapi masalah profesionalku dalam bekerja".
"Daddy...mommy... Kenapa wajah kalian nyelemin?" Fiat tiba-tiba memasuki kamar Singto sambil membawa mobil-mobilan.
"Fiat,kamu ngapain kesini?" tanya Singto sambil menggendong anaknya.
"Piat mau main cama mommy dan daddy..." cengir anak itu.
Natasya memasang wajah sedihnya. Ia mengambil tubuh Fiat untuk dipindahkan dipangkuannya."Fiat sayang... Maafin mommy ya,mommy gak bisa nemenin Fiat...." kata Natasya dengan nada lembut.
"Kenapa mom?" tanya Fiat.
"Mommy harus kerja sayang. Besok kalau mommy libur kita main bareng yaa"
Fiat menggeleng."daddy aja libul masa mommy enggak? Mommy udah ga cayang Piat ya?"
Natasya memeluk tubuh anaknya."engga gitu. Mommy sayang banget sama Fiat,makanya mommy harus kerja dulu. Gimana kalau Fiat main kerumah om Kit,Fiat kangen kan sama om Kit?"
Fiat mengangguk."Piat emang kangen cama om Kit,tapi Piat lebih pengen main cama mommy.huhu" tangisan anak itu akhirnya tidak terbendung. Fiat menangis sesenggukan dipelukan ibunya.
"3 hari aja kok mommy pergi. Udah ya Fiat,mommy pergi dulu.." dengan terpaksa Natasya melepaskan pelukannya,dan berlalu meninggalkan Fiat yang masih menangis.
Singto yang tidak tega lalu memeluk anak semata wayangnya."gimana kalau kita main kerumah om Kit? Fiat kangen kan? Gapapa ya mommy kerja,Fiat gak boleh sedih. Anak laki mah harus semangat gak boleh cengeng. Masa ditinggal kaya gini aja nangis.." hibur Singto.
"Tapi aku mau mommy dad...,"
"Iya. Tapi mommy kan harus kerja. Ayo sekarang kita kerumah om Kit. Beli makanan dulu ya biar kita bisa makan bareng..." tawar Singto.
"Yaudah deh,yo dad kita pelgi ke lumah om Kit. Aku udah kangen banget cama om Kit" Fiat melupakan rasa sedihnya. Ia memilih untuk melupakan masalah tadi.
Krist Perawat memang mood booster:)
Sampailah mereka dirumah Krist. Singto membawa banyak makanan yang dipesan oleh Fiat untuk dimakan bersama Krist.
"Ketok yang kenceng ya biar om Kit denger. Dia rada budeg,sayang..." suruh Singto.
Fiat menuruti ucapan Singto "OM KIT...OM KITT....MAIN YUU" teriak Fiat sambil menggedor pintu seperti penagih utang
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dospem🔞
FantasíaTentang seorang mahasiswa akhir yang susah mendapat acc dari seorang dospem,dan berakhir menjadi simpanan dosen muda dikampus. Singto prachaya dosen muda yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak. Isinya capur aduk Note: bahasa non baku,vulg...