Krist sudah berubah,lebih tepatnya ia berubah menjadi seseorang yang lemah lembut. Kalian percayakan pada Krist Perawat ini?
"Krist..." panggil Singto dari arah dapur.
"...."
Singto menatap pintu kamar dengan aneh,bukannya Krist sudah bangun? Lalu kemana manusia itu?
"Krist,kamu dimana?." Panggil Singto lagi.
BRAK
"apaan sih teriak-teriak dipagi buta gini?." Krist membanting pintu kamar dengan kasar. Singto hanya bisa mengelus dadanya karena kaget.
"aku pikir kamu kemana tadi,makanya aku manggil-manggil kamu."
"gue lagi siap-siap buat nganterin Fiat,ngga sabaran banget sih lo jadi orang."
"kamu semalem udah janji buat ngga ngomong lo gue lagi sama aku,masa kalau kita nikah ngomongnya masih lo gue sih."
Krist tersenyum."gapapa,kita ini Jakarta bro.."
Singto mendengus."gue tampol lo ya."
"nah gitu dong,kita harus tetap gaul nanti." Balas Krist.
"ih aku lagi kesel sama kamu."
"ngga usah sok ngerajuk ke gue..."
"sarapan dulu,nanti abis itu kita anterin Fiat." Ajak Singto.
Krist menatap meja makan yang sudah ada makanan,sepertinya Singto beli diluar. Karena mustahil jika Singto sendiri yang memasaknya.
"betewe,lo ngajakin gue makan. Tapi,mana anak lo?." Tanya Krist saat sadar jika Fiat belum ada dimeja makan.
"astaga.. aku lupa ninggalin dia tadi dikamar buat pakai sepatu."
"emang Fiat udah bisa pakai sepatu sendiri?". Tanya Krist pada Singto,ia hanya aneh saja. Setaunya Fiat pasang kaos kaki aja belum bisa,apa lagi sepatu.
Singto hanya bisa memberikan cengiran lalu berlari meninggalkan Krist sebelum ia terkena semprot oleh Krist yang masih tetap galak padanya.
Singto&Fiat
Saat masuk kedalam kamar ia melihat Fiat yang sedang menendang-nendang sepatunya. Singto memijat dahinya karena pusing melihat kelakuan absurd anaknya.
"Fiat,pakai itu sepatunya. Siapa yang nyuruh kamu buat nendang-nendang kaya gitu? Kamu mau daddy tendang,hah?." Singto memarahi anaknya,tapi Fiat hanya cuek.
"akukan ga bica pakai cepatu cendili,tapi daddy nyuluh aku pakai cendilian. Jadi kalna aku gak bica,aku tendang-tendang aja. Ciapa tau aku bica kaya lonaldo yang botak itu." Ujar Fiat yang masih tetap menendangi sepatu hitam miliknya.
"sini daddy pakaiin sepatunya,kalau ngga mau kamu yang daddy tendang beneran ya sampai ujung kulon." Decak Singto yang sudah sebal melihat Fiat.
"daddy cok banget deh,ngga ucah pengen kaya lonaldo wati. Dia aja Cuma bica macukin kegawang,ngga campai jauh."
"daddy pusing denger kamu ngomong. Ayo dipakai,abis itu kamu makan,om Kit udah nunggu kamu dimeja makan." Mendengar Krist yang katanya sudah bangun Fiat langsung berlari menuju keruang makan.
Dan benar saja Krist sedang menyiapkan makanan disana.
"ommmm Kittttt,celamat pagi." Teriak Fiat sambil berlari menghampiri Krist.
"hai,selamat pagi juga kesayangan. Udah siap berangkat kesekolah?." Tanya Krist. Ia memberikan pelukan pada Fiat.
"emang kita boleh belangkat cekolah ngga pakai cepatu?." Tanya Fiat dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dospem🔞
ФэнтезиTentang seorang mahasiswa akhir yang susah mendapat acc dari seorang dospem,dan berakhir menjadi simpanan dosen muda dikampus. Singto prachaya dosen muda yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak. Isinya capur aduk Note: bahasa non baku,vulg...
