6

8.6K 461 13
                                        

Pukul 11 siang Krist baru membuka matanya perlahan. Rasa pusing langsung menyerang kepalanya.

Ia mengernyit ketika tubuhnya dipeluk dari belakang,bahkan ia merasakan langsung kekulitnya.

"Pantat gue kok sakit sih,ini siapa yang meluk gue anjir? Jangan bilang dosen laknat gue."batin Krist.

Ia membalikkan badannya perlahan,dan benar saja ia mendapati dosennya sedang memeluk tubuhnya.

Tanpa perasaan ia langsung menendang tubuh Singto hingga membuat Singto jatuh telungkup dari kasur.

"Anjeenggg,babi,kudanil....," Singto mengumpat ketika paginya harus diawali dengan jatuh dari kasur

"Lo gak bisa apa bangunin gue secara manusiawi?"

"Lo ngapain gue bangsat tadi malem?"

"Gue gak ngapa-ngapain elo anjir"

Krist menarik selimutnya menutupi tubuhnya,sedangkan Singto bugil karena ia terjatuh dari kasur.

"Pakai celana lo,setan...," Krist melototi Singto. Bisa-bisanya bugil santai kek gitu didepan orang

"Bodo amat. Sapa suruh lo mabuk sama minum obat perangsang,gak pakai otak sih"

"Gue cuma minum vodka doang,mana mungkin bisa sange"

"Iya,tapi lo ini tolol apa polos sampai mau aja minum obat perangsang dari New?"

Krist diem,jadi dia ini ewe sama Singto gegara sange?

"serius? Jan boong,New mana mungkin kek gitu"

"Oh ternyata orang kalau bego sama polos dicampur jadi kek gini? Bagus,sekalian kasih kelapa muda sama es biar jadi es campur otak sekalian"

"Kok lo malah ngegas,jing"

"Krist,lo mau gue perkosa lagi kalau gak mau diem?"

Krist meneguk ludahnya. Gak deh,yakali dibobol lagi. Ini udah sakit bet,anyingg.

Dengan hati dongkol Krist berdiri ingin kekamar mandi,tapi baru saja satu langkah ia langsung jatuh tersungkur kelantai.

''HAHAHAHA,MAMPUSIN GA NIH?" Singto ngakak,laknat.

"Brengsek,bantuin gue anjir bukan malah ngetawain"

Singto mendekati Krist lalu menggendong Krist untuk kekamar mandi.

"Tunggu sini,gue ambil obat dulu..." setelah mendudukan tubuh Krist diwc duduk,ia lalu bergegas keluar untuk mencari salep pereda sakit

setelah ketemu ia langsung membawanya agar Krist mengobati lukanya.

"Nih pake gue tunggu luar. Kalau ada apa-apa panggil gue aja.."

Krist mengambil salep itu sedangkan Singto sudah keluar.
Menatap sebentar salep itu,ia bingung bagaimana cara mengoleskan dibagian belakangnya. Sedangkan kalau ia banyak bergerak saja rasanya udah sakit banget.

"SINGTOOOOOO" Krist teriak dari dalem kamar mandi.

"Gak usah teriak-teriak ini bukan hutan. Ada apaan lagi sih?" tanya Singto dengan nada dongkolnya.

Krist menggigit bibirnya,ia bingung harus bagaimana cara bilangnya.

"Kenapa Krist? Kalau cuma diem gue keluar dah. Buruan obatin lukanya abis itu makan...,"

Krist menatap Singto dengan tatapan Puppy eyes. "G-gue mau minta tolong...,"

Singto mengangkat alisnya,bingung."minta tolong apa?"

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang