Part 43

2.6K 326 162
                                    

Krist hari ini masih dirumah,ia belum berencana untuk mencari pekerjaan dikarenakan ia belum begitu tahu jalanan dikota Yogyakarta. Ingin open BO pun tidak mungkin karena ia sedang mengandung,ingin pesugihanpun juga tidak mungkin karena tidak ada yang bisa ditumbalkan,toh dia sendiri ia juga takut dengan hal-hal mistis. Jika kalian yang jomblo dan lelah dengan kehidupan ini bisa untuk ditumbalkan ya monggo.

"gue bosen banget. Tapi gue sendiri gatau mau ngapain..," Ucap Krist pada dirinya sendiri.

"makan udah,mandi juga udah. Coba aja kalau ada Singto disini pasti gue gak akan kesepian"

Krist mendengus sebal saat sadar ia baru saja menyebut nama Singto."halah,dia siapa emang gue inget-inget terus? Emang dia inget gue? Emang dia nyariin gue?" Krist masih berbicara pada dirinya sendiri.

"Tapikan katanya Gun sama New kemarin dia taunya gue mati kecelakaan? Ihs,sibangsat bukannya nyariin gue buat ngecekin itu berita beneran atau engga malah ditelen bulat-bulat. Kasian calon anak gue punya bapak yang kek Singto. Eh gaboleh gitu ege,gimanapun Singto kaya raya. Jadi anak gue lahir-lahir gak bakal merasakan kemiskinan udah kaya,hehe...,"

Tok tok tok

Krist mengernyitkan matanya saat mendengar suara pintu diketuk. Dengan langkah malas ia melangkahkan kakinya kearah pintu untuk membuka pintu itu. Disana berdiri ibu pemilik rumah yang ia sewa.

"eh ibu... ada apa ya?" tanya Krist dengan sopan.

Ibu itu tersenyum ramah."engga saya kesini Cuma mau tanya ke nak Krist,kamu udah makan belum?" tanya ibu yang memiliki nama Ibu Narni itu.

"udah kok bu,tadi saya beli nasi uduk didepan...,"

Ketika Krist berbicara itu ekspresi bu Narni itu menjadi sedih, membuat Krist tidak enak.

"ibu kenapa? Maaf ya bu,gak boleh ya kalau orang yang nyewa rumah ini beli makanan diluar?" tanya Krist dengan polos.

Langsung saja ibu Narni itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya."boleh kok,ibu Cuma sedih aja soalnya makanan ibu gak ada yang bantu makan. Ibu kesini karena mau nawarin makanan ke nak Krist...," ucapan ibu itu membuat Krist tersenyum.

"yaudah kalau makanannya emang buat saya,saya mau kok bu. Kebetulan saya gampang laper orangnya..," jawaban Krist membuat ibu Narni tersenyum senang.

"mulai besok kamu gak usah masak,kamu bisa langsung ambil makanan dirumah ibu. Kan kita rumahnya saling berhadapan jadi tidak akan menyulitkan kamu untuk makan..," jawaban dari ibu pemilik rumah yang ia sewa membuatnya melongo.

"aduuuhh,jadi enak saya... eh...," Krist segera meralat ucapannya. "maksud saya,sayanya gak enak bu. Kasian anak-anak ibu nanti, saya bisa kok masak sendiri atau beli makanannya sendiri. Terimakasih atas tawarannya bu...,"

"kamu hidup disini sendiriankan? Ibu juga begitu. Anak-anak ibu sudah memiliki rumah masing-masing dan mereka juga jauh dari ibu. Jadi saat ibu bertemu dengan nak Krist,ibu Cuma butuh teman untuk mengobrol. Hobby ibu juga memasak jadi kamu bisa membantu ibu untuk memakannya.

Krist ingin tersenyum lebar karena bahagia,jadi ia bisa mengirit disini. Karena ia bisa menabung untuk kebutuhan calon bayinya.

"tidak usah bu,nanti saya merepotkan ibu..," Krist pura-pura menolaknya.

Bu Narni langsung menggelengkan kepalanya."engga,ibu malah senang. Kamu udah ibu anggap anak sendiri. Ibu boleh masuk? Ibu cape berdiri,maklum sudah tua. Jadi tulang udah gak sekuat anak muda jaman sekarang...,"

Ibu gak tau aja ya kalau sekarang tuh ada ikatan jompo remaja,dimana banyak remaja yang mengalami nyeri punggung,sendi dan tulang.

Kalau jomblo gak mungkin nyeri hati sih,kan gak ada yang nyakitinJ

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang