Krist menunggu kedua temannya untuk datang menemuinya di Jogja. Ia sudah mengirimkan alamat kontrakannya kepada Gun,dan Gun bilang akan tiba di Jogja pukul 11 siang.
Taxi berwarna biru itu berhenti tepat didepan kontrakannya. Akhirnya yang ditunggu sudah datang. New dan Gun sedang menurunkan koper mereka dari taxi yang ditumpangi.
Krist tersenyum lebar menyambut kedua sahabatnya."akhirnya kalian sampai juga di Jogja" pekik Krist.
Gun dan New hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Krist yang kadang diluar nalar. " lo beneran seneng gegara kita nyampai sini atau seneng karena ada yang bantuin lo buat pindahan?" kata Gun.
Krist memberi cengiran pada kedua temannya."dua-duanya sih. Jadi gue ada yang bantuin buat nata barang-barang". Kata Krist membuat New dan Gun menggelengkan kepalanya.
"gue capek banget,mana pesawatnya terbang lagi" ucap New.
Krist dan Gun menatap New."emang lo pikir pesawat kalau gak terbang ngapain? Nyelam? Kenapa lo gak naik kapal selam aja kalau gitu biar sampai sini" balas Krist.
"rumah lo aja didaratan gimana kita mau naik kapal selam? Kalau rumah lo didalem laut baru tuh kita naik kapal selam" kata Gun.
"gue kan manusia. Jadi misal idup didalem laut ya gak bakal bisa,kan gue bukan hiu atau ikan" jawab Krist dengan polos
New dan Gun menggelengkan kepalanya."semoga anak lo pinter ya,gak kek elo. Kasian soalnya" kata New sambil menatap Krist dengan pandangan prihatinnya.
Krist menatap New sebal."gini-gini gue pinter tau. Nyatanya gue wisuda lebih duluan daripada kalian" ejek Krist.
"itu karena lo simpenan dospem,coba kalau engga. Paling gak ada bedanya sama kita" ujar Gun.
"tuhkan kalian nyebelin banget. Gue pinter tau,makanya gue bisa lulus cepet. Singto gak bantuin gue samsek pas skripsian"
"beneran Krist?" tanya New yang tidak percaya.
Krist mengangguk."iya. itu gue ngerjain sendiri karena kata Singto kalau gue dikerjain sama dia nanti pas sidang gue nggak bisa jawab"
Gun dan New mengangguk setuju."bener banget,gue dibantai sama dosen penguji pas sidang. Pen pingsan waktu itu. Untung kak Off bantuin,coba kalau engga"
"Singto buat masalah kek gini gak sebaik yang kalian pikirin tau"
"tapi lo sayang kan sama dia?" goda Gung.
Dengan mantap Krist menjawab."ya,gue masih sayang sama dia. Dia orang yang selalu ada buat gue ketika orangtua gue aja ngga peduli sama gue"
Gun dan New tersenyum."kalau Singto nemuin elo dan minta maaf,apa lo bakal maafin dia?"
Krist tersenyum."iyalah,gue bahkan nungguin dia buat nemuin gue disini. Gue nggak mau anak gue ini terlahir tanpa seorang ayah. Gue pengen anak gue ngerasain kasih sayang dikedua belah pihak"
"kenapa kaya gitu? Misal lo bisa ngurus anak sendiri,kenapa engga?" kata New
Kris tertawa."gue jadi anak yang gak pernah disayang sama orangtua aja rasanya nyesek banget. Gue nggak bisa cerita apapun,gue ngga bisa ngekspresiin apa yang gue rasain. Anak gue nggak boleh sama kaya gue. Anak gue harus bisa ngerasain kasih sayang dari kedua belah pihak orangtuanya. Intinya kesehatan mental anak gue nomor satu"
Gun dan New memandang Krist dengan tatapan terharunya. Mereka lalu memeluk tubuh Krist yang semakin gendut karena kehamilannya.
"mulai besok kita beres-beres buat pindah kerumah baru lo ya Krist. Gimana,lo siap?" tanya Gun pada Krist yang sibuk menganboxing barang yang dibawa Gun dari Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dospem🔞
ФэнтезиTentang seorang mahasiswa akhir yang susah mendapat acc dari seorang dospem,dan berakhir menjadi simpanan dosen muda dikampus. Singto prachaya dosen muda yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak. Isinya capur aduk Note: bahasa non baku,vulg...
