Part 47

2.5K 280 58
                                        

Krist tersenyum lebar menatap cafe barunya. Ia tidak menyangka memiliki sahabat yang luar biasa baik. Rela membelikan rumah dan memberi cafe ini untuk ia kelola. Krist mengelus perutnya yang sudah memasuki 3 bulan kehamilannya. (anggap aja udeh 3 bulan ye)

"permisi,saya ingin pesan carramel machiato satu." Laki-laki dengan perawakan cukup tinggi itu tersenyum kearah Krist.

Krist mencatat pesanan tersebut."ada lagi yang mau dipesan mas?" tanya Krist dengan senyum ramahnya.

"tambah nasi goreng special aja,mumpung saya belum sarapan juga."

Krist tersenyum senang."kalau begitu ditunggu ya" Krist berjalan kedapur untuk memberikan catatan agar karyawannya membuat pesanan.

Setelah jadi Krist sendirilah yang mengantar pesanan itu. Awalnya dilarang oleh karyawannya,tapi Krist tetap Krist yang keras kepala.

"ini pesanannya,silahkan dinikmati." Ujar Krist dengan suara sopan.

Laki-laki itu tersenyum."mas pemilik cafe ini ya?" tanyanya.

Krist tersenyum."iya ini milik saya."

"boleh nemenin saya ngobrol sebentar? Kayanya belum rame." Kata laki-laki itu.

Dengan malu-malu Krist duduk dikursi.

Laki-laki itu menjulurkan tangannya untuk mengajaknya berjabat tangan."kita belum kenalan nih. Nama saya Nammon,kalau masnya sendiri?"

Krist membalas uluran tangan itu dan ikut memperkenalkan diri."saya Krist.."

"saya sambil makan ya karena saya habis ini harus kekantor" kata Nammon.

Krist mengangguk."silahkan mas,saya juga mau balik kemeja kasir."

Krist berdiri dari duduknya tapi tangannya langsung dicekal Nammon. Nammon yang sadar langsung melepaskan tangannya dari pergelangan Krist.

"ehh maaf,saya gak sengaja. Saya Cuma mau ngajakin kamu buat nemenin ngobrol sebentar."

Krist tersenyum kikuk kearah Nammon."kalau saya duduk disini takutnya ganggu sarapan masnya"

"engga kok,kan saya yang minta. Ngomong-ngomong kamu kayanya bukan orang Jogja ya?" tanya Nammon.

Krist menggelengkan kepalanya."bukan mas,saya orang Jakarta Cuma lagi pindah ke Jogja buat cari suasana baru disini"

Nammon menganggukkan kepalanya,mengerti."gak nyesel kalau kamu pindah disini. Orang-orangnya ramah,selain itu juga banyak tempat yang bagus buat liburan. Kamu di Jogja udah pergi kemana aja?"

Krist menggaruk kepalanya yang tidak gatal."emm,aku disini Cuma dirumah aja sih. Soalnya nggak tau jalan,hehe"

Nammon tersenyum melihat wajah Krist yang menggemaskan karena pipi bulatnya."kapan-kapan aku bakalan ngajak kamu jalan,itu kalau kamu mau sih"

Mata Krist berbinar saat ada yang mengajaknya untuk jalan-jalan. Ahh,rasanya ia sudah sangat lama sekali tidak pergi sekedar untuk liburan.

Bagaimana kabar Singto dan Fiat di Jakarta? Kenapa Singto tidak berusaha untuk mencarinya?

Tiba-tiba ekspresi berubah menjadi murung membuat Nammon heran.

"apa kamu baik-baik aja?" tanya Nammon,tapi tidak ada tanggapan dari Krist karena sedang melamun.

"Krist... kau okay?" Nammon menggoyangkan tangan Krist hingga Krist tersadar dari lamunannya.

"ehh.. maaf saya tidak sengaja melamun. Kenapa mas?" tanya Krist dengan wajah tidak enak karena ia tidak mendengarkan omongan Nammon.

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang