Part 38

3.3K 369 135
                                        

Krist sudah sadar. Pertama kali ia membuka matanya yang ia rasakan adalah sakit kepala luar biasa.
Ia juga baru sadar bahwa ia sekarang tengah hamil muda,dengan cepat ia memegang perutnya yang masih datar.

"Krist lo udah sadar?" Gun baru saja membuka pintu dan melihat Krist yang telah membuka matanya membuat Gun senang luar biasa.

"G-gun?..." ujar Krist dengan suara lemah.

"Yoi ini gue. Gimana keadaan lo?" tanya Gun dengan penuh perhatian.
"Eh... Minum dulu Krist,lo pasti haus banget" Gun mengambil air minum yang sudah disediakan lalu membantu Krist untuk minum secara perlahan.

"Gun,anak gue baik-baik aja kan?" tanya Krist dengan suara takut.

Gun tersenyum lalu menggenggam tangan Krist."tenang aja,kandungan lo baik-baik aja kok...."

"S-singto...?" tanya Krist.

"Maksudnya apa?" Gun balik tanya.

"Singto dimana? D-dia baik-baik aja kan?" tanya Krist lagi.

"Singto....," Gun bingung mau jawab apa.

"Dia kenapa Krist?"  Krist bertanya dengan nada panik.

"Singto belum sadar karena dokter baru selesai operasi pengambilan peluru kemarin.. Doain aja ya yang baik buat dia...," ujar Gun.

Mata Krist berkaca-kaca."i-ini salah gue Gun. C-coba aja gue g-gak jadi selingkuhan Singto,pasti gak kaya gini...,"

Gun menggenggam tangan Krist dan mengelusnya pelan."Perselingkuhan emang salah Krist,tapi lebih salah lagi kalau ada orang yang melakukan kekerasan fisik..."

"Ohiya,kak Natasya gimana? G-gue mau minta maaf...," ujar Krist dengan lemah.

"Lo mau minta maaf ke jasadnya emang?"

Krist terkejut bukan main."maksud lo apa? Jangan bilang....,"

Gun mengangguk."yoi,gue sama New udah bunuh Natasya dan si Angel itu...,"

"Gun,keterlaluan lo bedua. Kenapa lo bunuh dia? Dia masih punya anak kecil,Gun...," Krist marah saat mendengar Natasya dibunuh. Bukankah ini berlebihan?

"Keterlaluan lo bilang? Kalau gue keterlaluan dia apa Krist?" Gun ikut berteriak. Emosinya masih tidak stabil.

New dan Tay baru saja masuk tapi sudah kaget mendengar obrolan keras antara Gun dan Krist.

"Kalian apaan sih malah ribut?" New dengan tergesa menghampiri kedua temannya.

"Nyu... Kenapa lo bunuh Natasya?" tanya Krist dengan suara rendahnya.

"Tenang Krist,inget lo lagi hamil. Jangan marah-marah dulu...," New mulai menenangkan Krist. New yang biasanya emosian kini menjadi orang penyabar.

Tay yang melihatnya tersenyum."sayang,aku balik kekantor dulu ya. Kalau ada apa-apa telpon aku aja...," kata Tay pada New.
"Ohiya Krist,cepet sembuh ya buat lo dan Singto juga. Gue pamit kekantor dulu...," setelah mengucapkan itu Tay keluar dari ruang rawat Krist.

New menghembuskan nafasnya untuk menahan agar tidak meledak emosinya. Mau bagaimanapun juga Krist sedang tidak baik-baik saja.
"Krist kita bunuh dia juga ada alasannya. Kemaren Natasya sama Angel dateng kerumah sakit ini. Dan lo tau apa yang terjadi? Natasya hampir aja bunuh lo pakai pisau. Lo bisa bayangin gak kalau gue sama Gun gak balik keruangan lo?..."

"Kak Natasya nglakuin itu?" tanya Krist dengan pandangan tidak percaya. Selama ini ia kenal Natasya orangnya baik,tapi ini?

"Asal lo tau juga,Singto kritis juga gara-gara Natasya..."

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang