Part 26

3.5K 324 43
                                        

Pagi yang cerah secerah wajah Krist karena hari ini akan gajian. Huaahhh...hari yang harum,kawan!

"Lalalalala,akhirnya gue gajian nanti" Krist bersenandung riang.

Krist menghentikan langkahnya saat mendengar pintu diketuk. Dengan tergesa ia membuka pintu bercat putih.

"Singto?" Krist terkejut saat melihat Singto sudah berdiri didepan rumahnya.

"Pagi! Ayo berangkat kekantor bareng gue" ajak Singto dengan semangat.

"Gak usah,makasih. Gue udah panasin mesin mobil buat gue berangkat sendiri" jawab Krist.

Singto memicingkan matanya,jengkel saat ajaakannya ditolak."pakai mobil gue aja,biar lo hemat bensin"

Krist tertawa."sorry ye,kan gue nanti gajian jadi bisa isi full bahan bakar buat mobil gue lah" jawab Krist dengan bahagia.

"Gajian doang yang bikin lo bahagia? Guenya engga?" Singto bertanya dengan wajah dibuat sedih.

"Please,lo gak usah sok mellow gini. Gak cocok sama muka lo yang persis kek om-om cabul" dengus Krist.

"Lo seneng banget ngatain gue om-om cabul sih. Padahalkan gue gak gitu"

"Lo juga suka ngatain gue miskin"

"Ya faktanya gitu..,"jawab Singto dengan suara pelan.

"Lo ngomong apa?" untung Krist gak denger.

"Gapapa Krist. Gue gak lagi deh ngatain lo Krist,serius"

"Bener?"

"Iya sayang,bener. Kapan gue boong? Maafin gue ya" Singto berbicara dengan nada menyakinkan

"Yaudah ayo berangkat kerja,gue maafin asal balik kerja gue ketemu sama Fiat. Tunggu bentar... Gue ambil tas dulu" Krist lalu masuk kedalam lagi untuk mengambil tasnya.

Singto tersenyum,hal yang mudah buat Krist untuk bertemu dengan anaknya nanti.

Singto dan Krist masuk kedalam mobil untuk berangkat bersama.

Singto menyetir dan Krist duduk diam disampingnya sambil memainkan ponselnya.

"Krist pegang tangan gue..." kata Singto tiba-tiba.

Krist mengalihkan pandangannya dari ponsel kearah Singto."ngapain? Lo kan lagi nyetir mobil"

"Gapapa,gue bisa pakai tangan satunya kan? Gue cuma pengen genggam tangan lo aja sampai kantor"

Krist tanpa bertanya langsung mengarahkan tangannya untuk menggenggam tangan Singto."tumben amat lo pen digandeng padahalkan kita gak lagi nyebrang"

Singto tertawa."yagapapa,gue cuma pengen genggam tangan lo" Singto menarik tangan Krist lalu dikecup punggung tangan itu.

Blush

Pipi Krist memerah."n-ngapain lo cium tangan gue?" suara Krist yang tiba-tiba gugup membuat tawa Singto pecah.

"Ciee salting. Lucu banget sih lo kalau salting begini" ledek Singto.

Krist yang merasa malu dan sebal langsung mencubit lengan Singto."gak usah ngeselin deh lo"

Setelah sampai dikantor Singto langsung memarkirkan mobilnya. sebelum turun Singto masih engga melepas gandengannya.

"Lepas! Ngapain masih pegang tangan gue?"

"Cium dulu apa guenya Krist!" Singto menunjuk bibirnya.

"Banyak maunya lo ya! Tadi minta digandeng sekarang cium..."

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang