Singto,Fiat dan Krist sudah kembali keapartment setelah acara mereka berjalan-jalan dan makan sudah selesai. Singto langsung menyibukkan diri melanjutkan pekerjaannya sedangkan Krist mengurus Fiat untuk berganti pakaiannya menjadi baju tidur.
"Fiat kalau udah cuci tangan,cuci kaki gosok gigi langsung tidur aja ya." ujar Krist sambil mengancingkan baju tidur milik Fiat.
Fiat mengangguk."aku gak mau tidul sendili"
Krist tersenyum."kenapa? Fiat takut?"
Bocah itu menggeleng dengan pelan."no! Aku mau tidul sama daddy dan juga om. Aku celalu tidul cendili,aku mau ngelacain gimana lacanya bica tidul cama kalian"
Ucapan Fiat membuat hati Krist sedikit tersentuh. Sangat terlihat jelas bahwa Fiat benar-benar membutuhkan kasih sayang. "Yaudah nanti kita bobo bareng ya. Sekarang Fiat kekamar dulu"
"Oi Singtoo,lo ngapain malem-malem malah sibuk kerja? Itu anak lo pen tidur sama bapanya" Krist menggelengkan kepalanya saat melihat Singto malah sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Gue? Kan gue lagi kerja Krist..." Singto menjawab tanpa melihat kearah Krist.
Krist yang geram menghampiri Singto lalu menjambak kepala CEO sekaligus dosen itu karena kesal."Fiat pengen lo temenin tidur,ngapain lo malah sibuk kerja? Gak kasihan sama dia? Seengganya kalau bini lo si Natasya itu gak bisa ngasih kasih sayang yang Fiat mau lo sebagai daddy harusnya bisa ngasih Fiat itu. Biar Fiat ngerasa kalau masih ada yang peduli" Krist berbicara panjang lebar dengan tangan masih menjambak rambut Singto.
"Iya gue tau. Lepasin tangan lo anjing,sakit kepala gue ih" Singto menarik tangan Krist tapi tangan itu makin menguatkan jambakannya.
"Gue gak bakal lepasin sebelum lo kekamar terus ngelonin Fiat"
"Iya iya gue kekamar sekarang. Tapi abis itu kita ngewe yaa" minta Singto.
"Otak lo ngewe doang apa? Hidup gak melulu diper-ngewean ya..." Krist mendengus. Sial otak Singto agaknya memang mesum.
"Simba gue kan kangen sama lo Krist" ujar Singto dengan suara pura-pura sedihnya.
"Bodo amat,sekarang cepet kekamar ngelonin Fiat" Singto menganggukkan kepalanya dan langsung pergi menuju kamar untuk tidur bersama Fiat.
Krist ikut masuk dan tidur disebelah Fiat dengan Fiat berada ditengah antara Singto dan Krist.
"Fiat cepet bobo ya ini udah malem,sayang" Singto memeluk tubuh Fiat dan mengelus lembut kepala anaknya. Krist menatap Fiat dengan perasaan senang. Anak itu tidak pernah rewel,hebatnya.
Fiat mengangguk"aku ceneng bica bobo baleng om Kit cama daddy,biacanya aku bobo cendili"
Krist mencium pucuk kepala Fiat."Fiat hebat dong kalau berani tidur sendiri! Jarang loh anak sekecil kamu berani tidur sendiri"
"Benelan om?"
"Iya,makanya Fiat jadi anak yang kuat dan pemberani ya. Biar jadi anak hebat. Om Kit salut sama kamu" hibur Krist.
Fiat menganggukkan kepala tanda mengerti. Tak lama dari itu Fiat sudah menutup matanya dan tertidur pulas.
"Krist,makasih ya lo bisa sayangin Fiat kaya gini. Padahal Fiat bukan siapa-siapa lo,tapi lo sayangnya tulus banget sama dia" Singto menggenggam tangan Krist dan meremasnya pelan.
Benar,Krist adalah segala-galanya bagi Singto.
"Sama-sama,gue entah kenapa bisa sesayang ini sama Fiat"
Mature🔞
"Krist..." panggil Singto dengan suara pelan.
"Hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dospem🔞
FantasíaTentang seorang mahasiswa akhir yang susah mendapat acc dari seorang dospem,dan berakhir menjadi simpanan dosen muda dikampus. Singto prachaya dosen muda yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak. Isinya capur aduk Note: bahasa non baku,vulg...
