Part 44

2.6K 299 116
                                    

Krist sudah selesai mencuci baju,piring cuma dosanya aja belum bisa dicuci.

Ia meregangkan badannya yang pegal-pegal.

Krist mengambil ponselnya untuk menghubungi kedua temannya lagi. Ia kesepian saat jauh dari Gun dan New.

Panggilan sudah dijawab oleh kedua temannya.

"yaelah anak anoa pagi-pagi udah telpon aja sih...," New terlihat sangat jengkel,ia baru saja tidur pukul 4 karena habis digempur oleh Tay Tawan habis-habisan.

Sedangkan Gun sendiri hanya diam saja  karena matanya masih terpejam.

"enak banget sih kalian baru pada banhun tidur. nih gue baru kelar nyuci...," sungut Krist.

mata Gun dan New langsung terbuka lebar.

"hah? lo nyuci?"  pekik Gun dan New.

Krist menganggukkan kepalanya.

"pakai mesin cuci kan?"  New

Krist menggelengkan kepalanya.

"pakai tanganlah,makanya gue tambah pegel nih badan...," keluh Krist pada kedua temannya.

"kenapa gak pakai mesin cuci sih?" tanya Gun,wajah Gun terlihat sangat khawatir.

Krist menggelengkan kepalanya,lagi."Disini gak ada mesin cuci. kalau misalkan harus pakai mesin cuci bayarnya nambah mahal karena listriknya kan gede...," curhat Krist.

Ne langsung bangun dari tidurnya,terlihat disisinya Tawan sudah tidak ada berarti Tawan sudah berangkat kekantor.

"gini aja deh kita beliin mesin cucinya nanti lo tinggal pakai. untuk biaya kontrakannya biar kita yang bayar...," kata New.

Gun menganggukkan kepalanya tanda setuju."iya,lo nanti tinggal pakai. buat mesin cuci sama bayar kontrakan udah tanggungan kita berdua...,"

"ih jangan,gue gak mau nyusahin kalian. gue mah masih kuat kalau nyuci baju sendiri...,"

Gun mendengus."masalahnya lo lagi hamil,jadi gak boleh kecapean..."

New menganggukkan kepalanya."kita tuh kaya,apa aja bisa kebeli. gue tau kok lo pasti hemat karena mikirin biaya persalinan kan?...,"

"kok lo bisa tau gue nyisihin duit buat biaya persalinan?" tanya Krist

"taulah,dari wajah lo aja udah keliatan mikirin nanti sarapan mau makan lauk apa,makan siang lauk apa...," kata New dengan watadosnya.

Krist menatap New kesal dan Gun yang tertawa terbahak-bahak.

"ngapain sih lo mikirin itu? beli makanan apapun yang lo mau gak usah mikirin duit nanti kalau abis gue kirimin....," Kata Gun dengan wajah seriusnya.

"beneran Gun?...," tanya Krist kegirangan.

Gun mengangguk."Kirimin alamat kontrakan lo yang lengkap gue bakal ngirim kurir buat nganter mesin cuci...,"

Krist langsung menggelengkan kepalanya."janganlah,nanti kasian ibu kontrakannya...,"

"yaudah gini aja,lo cari rumah disana terus kirim type rumah yang lo mau,jangan gede-gede asal aman dan nyaman buat lo. nanti yang bayar gue sama New..," Gun menyuruh Krist untuk mencari rumah agar Krist tidak p[erlu memikirkan biaya membayar kontrakannya.

"sekata-kata itu mulut. gue udah bayar masa gak jadi,bayarnya gak murah woiii...,"

"duitnya gue ganti sekalian. buruan cari rumah terus kirim ke gue nanti langsung gue transfer dpnya. gue cicil dah,kan kalau rumah gue harus nyicil. ntar bayar perbulannya gue mampu...," Gun menjawab dengan nada tegas dan wajah yang kentara serius tidak main-main.

Simpanan Dospem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang