Di saat memarkir motornya, Raiden pun sadar sesuatu. "Apa jangan-jangan ini hanya akal-akalan si Garpu saja buat nyuruh kami belanja?"
"Hmm? Apa?"
"E- enggak apa-apa." Raiden menghela nafas, "Ayo!" Dia dan Jessica pun mulai melangkah masuk ke dalam mall.
Hiruk pikuk orang yang jumlahnya tidak terhitung menyambut. Gemerlap kilau hiasan di lobi mall yang sedang ada pameran juga memanjakan mata, walau Raiden tidak terlalu menyukai ini karena ada banyak orang. Seandainya ia bisa mengosongkan mall ini dan berjalan berdua Jessica saja menikmati semua ini, tentu itu pasti lebih menyenangkan.
"Oi, lu kenapa?" Seru Raiden ke Jessica yang tertinggal di belakang dan terlihat tolah-toleh seperti orang bingung.
"Mmmm..." Cewek cantik itu menghisap bibirnya dan buru-buru menyusul Raiden. "Enggak tahu, gue agak pusing dan bingung di tempat ramai begini." Wajah Jessica pun memang terlihat sedikit pucat dan berkeringat.
"Oh begitu? Gue juga sih! Haha... Apa baiknya kita keluar saja?"
Keduanya lantas bertatapan. "Jangan..." Jessica menggelengkan kepalanya. "Nanggung sudah masuk ke sini. Lagian, kita berdua bakal diomeli Garpu kalau pulang enggak bawa apa-apa."
"Iya juga..." Raiden mengangguk setuju. Kemudian, ia melihat pasangan muda-mudi lain yang lewat sedang berpegangan tangan. Kencan. Bukankah itu yang sekarang dilakukannya dengan Jessica? Ia yang tak tahu kapan momen seperti ini bisa datang lagi lantas memberanikan diri untuk menggenggam tangan Jessica. "A- ayo!"
"Hmm? Kenapa?" Jessica keheranan melihat tangannya digenggam.
"Ya... Karena kita sama-sama pusing kalau di tempat ramai begini, takutnya kepisah." Wajah Raiden memerah dan Jessica terdiam sejenak memandanginya.
"Ehehe... Begitu ya!" Jessica lantas melompat dan memeluk lengan Raiden dengan erat. "Oke! Let's goooo!"
Keduanya berjalan menyusuri mall, menuju swalayan. Pertama, tujuan mereka ke sana memang untuk membelikan supply bahan baku makanan untuk Garpu, barulah kalau ada waktu dan sisa uang melakukan hal lain.
Berjalan sambil dipeluk Jessica seperti ini memang hanyalah sebuah hal sederhana, tapi, entah kenapa Raiden tidak bisa berhenti tersenyum. Ia tidak menyangka bisa menikmati kegiatan mencari barang-barang di daftar belanjaan Garpu dan menaruhnya di keranjang seperti ini. Apa karena bersama Jessica semata? Mungkin juga karena Raiden merasa berhutang budi, karena selama ini sudah dimasakkan berbagai macam makanan lezat dan tidak bayar sama sekali. Mungkin dengan membantu Garpu membeli bahan baku makanan ini, membuat Raiden bisa sedikit merasa membalas jasa Garpu. "Ehehe!" Jessica juga tersenyum lebar, nampak merasakan hal yang serupa.
"Hei lihat! Raiden! Lihat!" Jessica seperti bocah yang tertarik akan sesuatu dang langsung heboh. "Kita beli ini ya!" Jessica menunjuk-nunjuk kepiting besar yang masih hidup, dan sekarang saja dia dan kepiting itu saling adu tatap.
"Mau ngapain lu beli kepiting? Itu enggak ada di daftar belanjaan Garpu."
"Heeee! Biarin! Yang penting duitnya cukup kan!?"
Raiden kemudian menghitung-hitung uang mereka dengan total belanjaan. "Ya cukup sih, tapi..." Kalau dipakai untuk membeli kepiting itu, duit mereka tak akan cukup untuk dipakai nonton atau nongkrong. "Lagian buat apa? Lu mau makan kepiting?"
"Mau gue pelihara!" Ucap Jessica memungut salah satu kepiting yang paling besar dan mulai mengelus-elus.
"Itu bukan kucing bego!" Raiden lantas menarik tangan Jessica pergi. Jessica sempat berontak dan merengek, tapi, seperti orang tua yang tidak meladeni rengekan anakny, Raiden juga tidak peduli. Dia terus menarik Jessica hingga ke kasir dan akhirnya semua daftar belanjaan Garpu pun telah dibayar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Batavia Gangster
ActionJakarta dikuasai oleh dua geng besar, Tirai Naga dan Sabit Merah. Mereka adalah dewa dunia bawah Jakarta, dan tidak ada satu pun yang berani macam-macam dengan mereka. Namun, ada satu geng yang berani menantang kedua dewa dunia bawah Jakarta itu! K...