"BAGAIMANA BISA!?" Brandon mengamuk menghancurkan apa pun yang ada di depannya. Salah satu anggota geng Hyena Hitam yang sebelumnya diculik oleh Vlam dihajar Brandon habis-habisan sebagai samsak penyalur emosi. Tulang belulangnya sudah remuk, wajahnya juga hancur berdarah-darah, namun ia tidak bisa melakukan banyak hal karena ia digantung dan memang dijadikan samsak bagi Brandon yang mengamuk. "BANGS*T!" Buk! Pukulan Brandon akhirnya menewaskan pria berkulit hitam itu. "Uka... Di mana dia!?"
"Sejak insiden kemarin, tidak ada yang tahu dia ada di mana, T- Tuan." Sahut Bertran yang sedikit tercekat takut.
"BANGS*T!"
Semua meja terhambur. Botol-botol pecah di lantai, berserakan bersama minuman keras yang tumpah. Terakhir, Brandon menendang kepala geng Hyena Hitam yang jadi samsak itu hingga pecah sepenuhnya tanpa sisa. Jessica yang melihat itu hanya bisa terdiam dan memejamkan mata, sungguh sebuah pemandangan yang tidak menyenangkan.
Gara-gara kejadian kemarin, malam ini ada pertemuan dadakan Sabit Merah. Jessica sudah menduganya, pasti Sabit Merah akan dikumpulkan seperti ini. Mengingat terdapat pembantaian terhadap anggotanya dan salah satu Jenderal mereka telah menghilang.
"Vlam... Bagaimana dengan anak buahmu? Apa mereka melihat sesuatu?"
Vlam memejamkan mata seakan mempersiapkan diri dari amarah Brandon. "Maaf. Tapi orang-orang kulit hitam itu lumayan cerdik. Mereka mengelabui anak buahku dan kami kehilangan jejak mereka saat malam tadi. Sepertinya mereka sudah tahu dibuntuti dan memang berniat menyerang Uka."
Brandon lantas mengalihkan amarahnya dengan tatapan menceleng ke Uka. "Kenapa mereka bisa lepas dari pengamatanmu? Apa kau sudah jadi lembut hidup di zaman damai seperti ini!?" Brandon mengepalkan tangan siap menampar Vlam. Dan Vlam hanya memejamkan mata, siap menerimanya.
"K- Kak!" Jessica kemudian angkat bicara. Ini kesempatannya. Di saat semua Jenderal Sabit Merah yang ada di ruangan itu terdiam tunduk, takut terhadap Brandon, Jessica justru melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk menggiring emosi Brandon sesuai kehendaknya.
"Hah!? Kenapa!?"
"M- mungkin ada baiknya kita tenang dulu menganalisa situasi." Jessica tahu dia bermain dengan api. Bukan tidak mungkin Brandon yang emosi ini bakal menyakitinya, karenanya ia harus menunjukkan niat yang sungguh-sungguh tanpa ragu. "Kalau kita hanya diam dan marah-marah di sini tidak akan menyelesaikan masalah!"
Semua Jenderal Sabit Merah langsung terdiam. Pepeng dan Bertran sama-sama menganga, sedangkan Vlam tak bisa menahan diri ingin tertawa sedikit. Tak ada yang menyangka, anggota baru Sabit Merah, kekasih baru Brandon itu berani angkat bicara. "Siapa yang menyuruh lu ikutan ngomong?" Tatap Brandon dengan mata melebar yang tepat di depan wajah Jessica.
"A- aku hanya..." Jessica mengepalkan tangan erat. "Aku hanya ingin membantu. Karena sekarang aku juga anggota Sabit Merah, ini juga membuatku kesal Kak! Makanya... Aku..." Jessica memalingkan wajah.
Brandon pun diam seribu bahasa memperhatikan wajah cantik yang menjadi kekasihnya itu. Semua yang juga diam, menyisakan hanya bunyi nafas tak beraturan saja. "Aku mengerti. Maaf."
"Eh!?" Jessica pun kaget. Semua Jenderal di sana juga. Memang tujuan Jessica adalah menyetir emosi Brandon untuk kepentingannya, tapi tak disangka akan segampang ini.
Brandon kemudian pergi ke tengah-tengah. Ia menatap masing-masing Jenderalnya, "Vlam, Monten, Bertran, Pepeng. Sudah lama kita tidak tawuran huh? Berapa lama itu?" Para Jenderalnya juga tidak ada yang menjawab. Pikiran tawuran antar geng sudah lama sekali dan kesibukan mereka yang saat ini berkuasa membuat mereka lupa. "Memang benar. Ketika seseorang mendapatkan kekuasaan dan rasa nyaman itu membuat orang menjadi lemah. Dulu, kalau ada yang berani menyenggol kita sedikit saja sudah pasti mati."

KAMU SEDANG MEMBACA
Batavia Gangster
ActionJakarta dikuasai oleh dua geng besar, Tirai Naga dan Sabit Merah. Mereka adalah dewa dunia bawah Jakarta, dan tidak ada satu pun yang berani macam-macam dengan mereka. Namun, ada satu geng yang berani menantang kedua dewa dunia bawah Jakarta itu! K...