41

832 58 0
                                    

Beberapa saat sebelumnya...

Brandon yang telah membunuh Gaban berjalan sempoyongan. Ia pun tiba di dua persimpangan. Satu buah pintu rahasia di mana terdapat tangga di sana. Satunya lagi adalah pintu menuju aula. Brandon sempat bingung memilih jalan ke mana, akan tetapi, pilihannya seketika itu juga jatuh ke arah aula ketika ia melihat Vlam sedang terpojok.

"Vlam!" Brandon menerjang masuk. Tirai Naga di sana sangat banyak. Jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak. Meskipun Vlam dan anak buahnya merupakan tukang pukul yang terbiasa berkelahi dan berhadapan dengan maut, tapi, perbedaan jumlah jelaslah faktor yang signifikan hingga membuat Vlam terpojok seperti itu.

Di antara anak buah yang dibawa Vlam, hanya tersisa tiga orang, sehingga Vlam dan mereka bertiga sekarang melawan gerombolan Tirai Naga yang jumlahnya mungkin dua puluhan. Suasana di aula itu juga sangat kacau. Anak buah Vlam yang sudah terkapar tidak sadarkan diri masih dipukuli habis-habisan. Ini namanya pembantaian. Seharusnya, penyerangan ini adalah penyerangan dadakan dan diam-diam! Sabit Merah yang sudah tercerai-berai tentu saja tidak mempunyai jumlah pasukan yang sama dengan Tirai Naga! Melihat jumlah Tirai Naga yang menghadang sekarang, jelas sekali kalau mereka memang sudah bersiap akan hal ini!

Akibat suasana pembataian yang ribut itu, kehadiran dan teriakan Brandon pun tidak terdengar siapa pun. "Tch!" Brandon kemudian lanjut menerjang masuk, mencoba membantu Vlam. "Hhhaaaahhh!" Dengan teknik pedangnya, meski bahu kanannya terluka, ia masih sanggup mengayunkan katananya itu dengan satu tangan kiri. Satu per satu, anggota Tirai Naga disembelih dan dibantainya, hingga akhirnya kehadiran Brandon pun disadari!

"Uaaghh!" Vlam mendapat sebuah tinju yang membuatnya tersungkur. Hidungnya sudah patah, dan pandangannya mengabur. Tapi, meski begitu, ia masih mengenali sosok beranting dan badan bertato harimau itu! Dia adalah Brandon! Panglimanya! "Heh!" Tak bisa dipungkuri, kehadiran Brandon memberikan semangat di diri Vlam. Mentalnya meningkat drastis. Perasaan yang tadinya siap menerima akhir untuk dikeroyok masa Tirai Naga, berputar terbalik. Dengan hadirnya Brandon di sana, Vlam yakin, semua akan baik-baik saja!

Tapi, sesaat setelah berpikir seperti itu, tanpa disadari Vlam yang terlalu fokus kepada Brandon, seseorang menyelinap di antara kerumunan lalu menusuk perut Vlam. "Ohok!"

"Vlam!" Brandon melihat itu dengan jelas, tapi, ia yang ingin menghampiri Vlam harus berhadapan dengan kuroco Tirai Naga yang menghampirinya. "Tch! Minggir!" Brandon mengayunkan pedangnya, namun, dirinya yang terluka membuat pergerakannya menjadi tidak secepat biasanya. Tebasannya pun beberapa kali berhasil dihindari kuroco Tirai Naga yang andai saja Brandon dalam keadaan fit, mereka bukanlah masalah sama sekali.

"Bangs*t! Siapa!?" Vlam yang terduduk sambil memegangi perut menutupi luka yang bocor mengintip ke atas. Pandangannya yang sedari tadi rabun sudah semakin menipis. Ia hanya bisa melihat sebuah siluet dua orang manusia, satu laki-laki dan satu perempuan.

Sendok dan Garpu yang menyelinap di antara keributan yang ada berhasil menusuk Vlam. "Tcuh!" Garpu meludahi Vlam, dan kemudian menyusul dengan melancarkan sebuah tinju sekuat tenaga. Vlam pun sampai terputar di atas lantai. Luka tusukan di perut dan babak belur dihajar masa sebelumnya telah membuat Jenderal Sabit Merah itu tak mampu bergerak.

"Sudah!" Sendok menangkap tangan Garpu yang hendak menerjang Vlam lalu memukuli pria itu bertubi-tubi. Garpu sudah dikuasai amarah hingga tak dapat berpikir jernih. Namun berbeda dibanding saudara kembarnya itu, Sendok masih bisa memperhatikan keadaan sekitar.

Ia bisa melihat kalau di lantai dua juga terjadi keributan. Nampaknya Jessica dan yang lainnya telah sampai di sana untuk menyerang Martin. Sedangkan di aula tempat mereka berada, perhatian para kuroco Tirai Naga itu semuanya terarah ke Brandon yang memang membuat keributan dengan penyerangannya. Melihat hal ini, Sendok juga tahu kalau keadaan bisa berbalik buruk untuk dirinya dan Garpu kalau misalkan Brandon kalah atau kuroco Tirai Naga itu menyadari kalau dia dan Garpu bukanlah bagian dari mereka.

Batavia GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang