Mengetahui apa niat Tirai Naga adalah hal kedua dalam benak Jessica. Apa rencana Tirai Naga setelah memprovokasi Hyena Hitam? Jessica tidak tahu dan hampir mustahil untuk tahu saat ini. Yang jelas, berdasarkan hal ini, Jessica tahu kalau Tirai Naga ada niatan untuk menyingkirkan Sabit Merah. Pertanyaannya adalah, seberapa besar niat itu, dan setelah melihat respon Sabit Merah kemarin, apakah Tirai Naga melanjutkan niat itu?
Niat Tirai Naga yang ingin menyingkirkan Sabit Merah ini dapat dimanfaatkan Jessica untuk mengadu domba mereka. Brandon juga sudah mulai panas. Sedikit lagi... Sedikit lagi ia bisa mengadu domba dua dewa penguasa dunia bawah Jakarta ini! Hanya saja, Jessica harus tetap memainkan semua kartunya dengan hati-hati, satu kesalah fatal, maka bukan tidak mungkin dirinya menjadi buronan dari kedua dewa itu.
Maka dari itu, hal pertama dalam benak Jessica sekarang adalah mencoba mengendus pengkhianat di Sabit Merah. Pengkhianat ini adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, jika Jessica mampu memanfaatkannya, maka pengkhianat ini dapat melemahkan Sabit Merah lebih-lebih menghancurkan Sabit Merah. Akan tetapi, Jessica sendiri juga membutuhkan Sabit Merah dalam kekuatan terbesarnya untuk dapat menghadapi Tirai Naga. Dua buah dilema yang saling berbenturan. Semua akan terjawab, apabila Jessica berhasil menemukan pengkhianat ini.
Tapi... memangnya benar, ada sosok pengkhianat? Jessica yang sedang duduk di toilet berpikir seksama, memejamkan mata dan menyusun semua fakta yang ia ketahui sejauh ini.
Hal teraneh adalah soal Hyena Hitam yang seakan tahu bakal dicegat oleh Uka. Mereka saat itu datang bergerombol satu geng, sudah mengumpulkan kekuatan untuk menyambut Uka. Jessica saja, seandainya tidak mendengar komando Brandon tidak akan tahu kalau ada Sabit Merah yang diutus untuk mengawasi pelabuhan. "Huh!?" Jessica menegakkan kepala, menyadari sesuatu. "Mendengar komando... Brandon?"
Jessica menggoyang kepala mencoba mengingat malam di mana Brandon memberikan komando itu. Saat itu, hanya ada para Jenderal Sabit Merah di sana. "Apa jangan-jangan pengkhianat itu ada di antara Jenderal-jenderal Sabit Merah?" Jessica menunduk berpikir lebih keras. Jika dipikir, informasi bocornya Uka yang berpatroli di priok hanya bisa bocor dari Jenderal Sabit Merah saja karena hanya merekalah yang mendengar komando Brandon selain Jessica.
Hal aneh selanjutnya adalah sosok Ninja dari Tirai Naga yang membantu Hyena Hitam. Kenapa mereka bisa tiba-tiba ada di sana? Jelas sekali mereka sudah siap akan kehadiran Sabit Merah. "Tapi, itu bisa saja karena malam sebelumnya mereka menyerang Uka, wajar saja kalau mereka bersiap diri bakalan diserang balik. Nghhh..." Jessica menggaruk kepala. Perasaan soal pengkhianat ini adalah hal memusingkan kepala, antara benar ada atau tidak.
Jessica sendiri sudah mempunyai rencana untuk memfitnah Jenderal Sabit Merah sebagai pengkhianat untuk melemahkan Sabot Merah ini. Tapi, kalau sesuai rencananya, maka hal itu lebih gampang untuk dikendalikan. Masalahnya adalah, kalau memang benar-benar ada Jenderal yang berkhianat, maka itulah hal yang merepotkan karena pergerakannya diluar kendali Jessica.
Pilihan terbaiknya memang turun langsung lalu mengamati semua Jenderal Sabit Merah yang ada. Kalau memang alasan Jessica mencurigai Jenderal-jenderal Brandon karena hanya mereka yang mendengar komando Brandon, maka semua Jenderal itu sama mencurigakannya.
Pepeng, adalah sosok pertama yang ingin diamati Jessica. Yang kedua adalah Monten. Ketiga Vlam, dan terakhir Bertran. Jessica ingin mengamati Pepeng dan Monten terlebih dahulu, karena dibanding Vlam dan Bertran, kedua orang itu adalah orang yang paling tidak dikenal Jessica.
"Ini kantornya?" Jessica turun dari taksi online yang mengantarnya. Sebelumnya, ia sudah pamit dari Brandon untuk pergi mengamati Jenderal-jenderal pria itu, lagipula, memang Brandon yang menyuruhnya.
Di depan Jessica terdapat sebuah kantor akuntan mewah. Mobil-mobil mahal terparkir di halaman depan kantornya. Terdapat juga palang nama Petra Negara, si akuntan pemilik kantor ini. "Petra Negara... Pepeng?" Jessica memiringkan kepala, mungkin baru ini dia tahu nama asli Jenderal Sabit Merah itu. Tak mau berlama-lama, Jessica pun masuk ke dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/282148604-288-k493423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Batavia Gangster
ActionJakarta dikuasai oleh dua geng besar, Tirai Naga dan Sabit Merah. Mereka adalah dewa dunia bawah Jakarta, dan tidak ada satu pun yang berani macam-macam dengan mereka. Namun, ada satu geng yang berani menantang kedua dewa dunia bawah Jakarta itu! K...