16

43 12 0
                                    

Hari masih terbilang sangat pagi namun Chaeyeon telah berada di area sekolah. Ia sengaja datang lebih awal karena ingin memberikan hoodie milik Jaehyun dan Eunwoo. Ia berharap bisa bertemu keduanya lebih awal agar tak menimbulkan kesalahpahaman terutama dengan Jaehyun.

Chaeyeon berjalan santai di koridor sekolah, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang ia cari, Jung Jaehyun. Tak banyak orang yang datang, hanya beberapa saja.

"Apa dia belum datang?" Chaeyeon melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Ah, tentu saja belum datang karena ini masih sangat pagi." Gumam Chaeyeon.

Chaeyeon terus melangkah menuju kelasnya, namun tiba-tiba seseorang menepuk pelan pundaknya membuat Chaeyeon terkejut.

"Astaga, Jaehyun?" Seru Chaeyeon ketika melihat siapa pelakunya.

"Kau datang sepagi ini?" Tanya Jaehyun yang kemudian berjalan berdampingan bersama Chaeyeon.

"Iya, aku sengaja datang pagi untuk mengembalikan ini." Chaeyeon menyodorkan salah satu paperbag yang ia bawa.

"Apa ini?" Jaehyun menerima tanpa melihat apa yang ada disana.

"Hoodie mu. Terimakasih sudah meminjamkannya dan maaf aku baru sempat mengembalikannya."

Belum sempat Jaehyun menanggapi ucapan Chaeyeon, gadis di hadapannya itu menoleh ke arah belakang, terdengar seseorang baru saja datang.

"Aku akan ke kelas terlebih dahulu ya." Chaeyeon melambaikan tangannya kepada Jaehyun. Ia bergegas pergi karena tak ingin orang lain melihatnya berinteraksi dengan Jaehyun. Ia lelah dengan perundungan yang dialaminya, ia berusaha keras menghindari hal-hal yang membuat gadis-gadis disekolahnya merundungnya lagi. Jaehyun yang menyadari hal itu hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

❤❤❤

Mingyu melemparkan tas sekolahnya ke sofa ruangan pribadinya. Ia sungguh tak memiliki semangat untuk belajar bahkan pergi ke sekolah. Ia benar-benar masih merasa kesal atas sikap ayahnya. Ia merebahkan dirinya di sofa panjang. Ia memejamkan matanya, berniat untuk tidur dan tak ingin mengikuti pelajaran untuk hari ini. Ia tak khawatir akan guru yang mencarinya karena guru-gurupun akan membiarkan hal itu karena dilakukan oleh Kim Mingyu, si putra dari ketua yayasan sekolahnya.

Suara pintu terbuka terdengar oleh Mingyu yang belum sepenuhnya tertidur dan disusul Rose yang masuk kesana. Ia menatap Mingyu yang sepertinya mencoba tak perduli dengan siapa yang datang.

"Kim Mingyu?" Sapa Rose berdiri di dekat sofa yang Mingyu tempati.

Tanpa membuka matanya, Mingyu jelas tau bahwa itu adalah Rose. Ia tau dari suara, aroma parfum bahkan aroma rambut dari Rose pun ia mengetahuinya.

"Jaehyun tidak ada disini." Ucap Mingyu. Ia jelas tau bahwa kedatangan Rose kesana pasti untuk mencari Jaehyun, bukan dirinya.

"Aku tidak mencarinya. Aku mencari mu." Rose duduk di tepi sofa yang Mingyu tempati membuat Mingyu membuka matanya dan bangkit dari tidurnya.

"Kau mencari ku? Ada apa?" Tanya Mingyu.

"Em, kau belum menjawab permintaan ku waktu itu. Jika kau tidak ingin menuruti permintaan ku tidak apa-apa, aku tidak akan memaksa mu." Jelas Rose membuat Mingyu lagi-lagi kehabisan kata-kata untuk menjawab permintaan Rose.

"Akan aku pikirkan. Jika aku melakukannya, apa kau akan membuka hati mu untuk ku?" Mingyu menatap tepat di manik Rose.
Rose diam. Ia tak menjawab pertanyaan Mingyu dan lebih memilih menunduk untuk menghindari tatapan Mingyu.

PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang