Chaeyeon mengernyitkan matanya saat merasakan sakit di tubuhnya. Tubuhnya tak bisa bergerak dan padangannya hitam. Ia tak dapat melihat apapun selain kegelapan. Entah apa yang terjadi, ia tau bahwa ia dalam bahaya. Tubuhnya yang diikat dan kepalanya yang tertutup kain adalah buktinya.
Chaeyeon kembali mengingat bahwa sebelumnya Mingyu mengajaknya bertemu namun, mengapa ia berakhir seperti ini? Mungkinkah Mingyu sedang mengerjainya?
Suara pintu besi yang di dorong terdengar, diikuti langkah kaki yang melangkah mendekatinya. Chaeyeon dapat merasakan seseorang sedang berada di hadapannya dan menatapnya.
"Kau sudah sadar gadis kecil?"
Chaeyeon tak menjawab dan detik selanjutnya ia merasakan kain yang menutupi kepalanya itu ditarik dengan kasar oleh seseorang yang sebelumnya berbicara padanya. Chaeyeon kini dapat melihat siapa yang melakukannya. Ia mengitari setiap sudut ruangan yang kosong itu. Tak ada apapun disana. Gudang yang cukup luas, hanya ada dirinya yang diikat di kursi dengan seseorang lainnya yang juga berada disana dan dalam keadaan yang sama seperti dirinya.
Chaeyeon mengamati orang lain yang masih belum tersadar itu. Kepala yang ditutup kain membuatnya tak mengetahui siapa orang itu.
Pandangannya beralih pada pria yang kini berdiri di hadapannya. Pria setengah baya yang tengah tersenyum. Namun, bukan senyuman ramah yang ia berikan. Senyuman yang mampu membuat Chaeyeon kehilangan nyalinya. Pria dengan pakaian formalnya, tatapan tajamnya dan wajah tegasnya. Ia berusaha keras mengingat siapa pria di hadapannya itu. Mungkinkah ia melakukan kesalahan yang tak ia sadari hingga membuatnya menjadi seorang sandera saat ini?
"Kim Minjoon." Ucapnya lagi.
Chaeyeon ingat, ia tau bahwa pemilik nama Kim Minjoon itu adalah ketua yayasan di sekolahnya. Itu berarti pria di hadapannya itu adalah ayah dari Mingyu. Pantas saja, ia merasa tak asing dengan wajahnya karena ia pernah melihat pria setengah baya itu di bingkai foto keluarga yang ada di rumah Mingyu. Ia tak mengetahui rupa ketua yayasan sekolahnya karena ayah Mingyu pun juga jarang mengunjungi sekolahnya dan Chaeyeon pun jelas tak perduli akan hal itu.
Namun, kini ia tak mengerti mengapa ia disekap dan mengapa tuan Kim berada di sana saat ini? Apakah ia datang untuk menyelamatkannya?
"Kau tau aku siapa?" Tanyanya. "Dilihat dari ekspresi mu, sepertinya kau tau aku siapa." Lanjutnya.
"Kenapa aku disini?" Tanya Chaeyeon ragu.
Tuan Kim terkekeh, ia sedikit membungkuk menatap tajam Chaeyeon.
"Aku akan berterus terang, karena aku tidak suka basa-basi. Aku menyekap mu disini untuk menghindari kegagalan pertunangan Mingyu dan Saerom. Aku tau kalian dekat dan aku tidak ingin kau dan putra ku semakin dekat."
"Maaf, tuan. Sepertinya kau salah paham. Aku dan Mingyu tidak ada hubungan apapun dan kami hanya berteman." Chaeyeon mencoba menjelaskan dan tuan Kim kembali terkekeh dengan cukup keras.
"Kau pikir aku tidak tau? Gadis seperti mu pasti mengincar pria kaya. Kau mungkin sekarang berteman dengan Mingyu tapi, siapa yang akan menyangka jika esok kau dan Mingyu akan memiliki hubungan jika kau menggodanya."
"Aku pastikan hal itu tidak akan terjadi. Jadi tolong, lepaskan aku!"
"Tunggu sampai Mingyu dan Saerom resmi bertunangan. Maka kau akan kubebaskan."
Tuan Kim mendekati seseorang lainnya yang juga disekap disana. Ia membuka kasar kain penutup kepala itu. Chaeyeon yang melihatnya, membulatkan matanya saat tau bahwa orang itu adalah Cha Eunwoo.
"Tikus kecil yang mencoba menjadi pahlawan." Gumam tuan Kim dengan seringai di wajahnya.
Ia kembali melirik Chaeyeon dan hendak melangkah keluar dari sana. Namun, ia kembali mendekati Chaeyeon. Ia mengamati gadis itu dan tersadar bahwa ada yang tak asing untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentagon
FanfictionJung Chaeyeon hanya ingin masa sekolahnya berjalan dengan tenang tanpa masalah apapun. Namun, kehidupan sekolahnya yang awalnya berjalan lancar berubah menjadi sebuah masalah saat ia tak sengaja menabrak punggung lebar seorang pria yang bernama Kim...