Chaeyeon menghela nafasnya dan duduk di kursi depan minimarket. Ia lelah karena mencari pekerjaan paruh waktu untuk dirinya dan sialnya ia tak mendapatkan pekerjaan itu. Beberapa kali ia ditolak karena ditempat itu tak membutuhkan karyawan lebih. Ia membuka tutup botol susu strawberry yang baru saja ia beli untuk menyegarkan tenggorokannya dan menenangkan pikirannya.
"Sedang bersantai?" Bisik seseorang dibelakang Chaeyeon yang membuat Chaeyeon terkejut hingga tersedak. Chaeyeon bangkit dan melihat Mingyu dengan senyuman yang menurutnya terlihat menyebalkan.
"Mingyu? Sedang apa kau?" Seru Chaeyeon seraya memukul pelan dadanya.
"Kak Jongin menyuruhku untuk menjaga mu. Jadi dari tadi aku mengikuti mu. Kau sebenarnya sedang apa hingga tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengikuti mu? Kau orang yang mudah jika diculik." Ucap Mingyu sarkas.
"Untuk apa kau menjaga ku? Memangnya aku anak kecil? Pulanglah dan katakan saja pada kak Jongin bahwa kau sudah menjaga ku." Chaeyeon mendorong pelan tubuh jangkung Mingyu.
Mingyu melepaskan tangan Chaeyeon dengan pelan yang berada di kedua lengannya. Ia menatap Chaeyeon.
"Kakak mu menjaga kakak ku. Jadi biarkan aku menjaga mu."
Chaeyeon diam, ia menatap manik Mingyu. Mencari kebohongan namun, tak menemukannya. Ia justru dapat melihat ketulusan Mingyu.
"Baiklah baiklah. Terserah kau saja." Ucap Chaeyeon kemudian kembali duduk di kursi.
"Kau sebenarnya mencari apa?" Tanya Mingyu lagi yang duduk di hadapan Chaeyeon.
"Aku sebenarnya ingin mencari pekerjaan paruh waktu. Aku ingin membantu kak Soojung untuk kehidupan kami berdua. Kak Soojung sudah bekerja keras untuk ku jadi aku tidak nyaman jika hanya berdiam diri dan menerima hasil kerja kak Soojung." Jelas Chaeyeon.
"Orang tua mu?" Tanya Mingyu hati-hati. Ia tak mengetahui bagaimana kehidupan Chaeyeon karena Jongin pun tak pernah memberitahunya.
"Sudah meninggal. Aku dan kak Soojung tinggal di panti asuhan sejak kecil tapi, ketika kak Soojung sudah dewasa dan memiliki pekerjaan kami memutuskan untuk hidup mandiri." Jawab Chaeyeon.
Mingyu terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa dua orang gadis yang masih sangat muda hidup hanya berdua di dunia yang kejam ini. Ia merasa tak enak hati karena menanyakan sesuatu yang sensitif kepada Chaeyeon.
"Maaf aku tidak bermaksud. ." Ucapan Mingyu terpotong karena Chaeyeon dengan segera menanggapi ucapannya yang bahkan tak selesai ia ucapkan.
"Tidak apa-apa. Itu sudah lama sekali. Walaupun sekarang aku tidak memiliki orang tua tapi aku bersyukur masih memiliki kak Soojung yang sangat menyayangi ku." Jelas Chaeyeon dengan senyumnya.
Hati Mingyu menghangat ketika melihat senyuman indah Chaeyeon. Gadis yang tetap semangat dan selalu memberi hal-hal yang baik itu menarik perhatiannya. Entah sejak kapan, Mingyu tak mengetahuinya.
"Baiklah, aku akan pulang. Kau pulanglah!" Chaeyeon bangkit dari duduknya begitupun dengan Mingyu.
"Tidak mencari pekerjaan lagi?" Tanya Mingyu.
"Aku akan mencarinya besok. Sampai jumpa." Chaeyeon hendak melangkahkan kakinya namun, lengannya ditahan oleh Mingyu.
"Aku akan mengantar mu. Ini perintah dari kak Jongin."
❤❤❤
Saerom mengetuk pintu ruang kerja ayahnya, ia membawa secangkir teh untuk ayahnya. Setelah dipersilahkan masuk oleh sang ayah dari dalam, ia masuk kesana dan meletakkan cangkir teh itu di meja kerja. Ia melihat ayahnya yang tengah sibuk membaca beberapa berkas. Saerom menghela nafasnya, ayahnya memang orang yang sibuk. Entah di kantornya maupun di rumahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentagon
FanfictionJung Chaeyeon hanya ingin masa sekolahnya berjalan dengan tenang tanpa masalah apapun. Namun, kehidupan sekolahnya yang awalnya berjalan lancar berubah menjadi sebuah masalah saat ia tak sengaja menabrak punggung lebar seorang pria yang bernama Kim...