Tepuk tangan meriah terdengar di aula hotel yang menjadi tempat pertunangan Mingyu dan Saerom. Senyuman di wajah Saerom tak pudar sejak tadi sementara Mingyu hanya menampilkan wajah datar sesekali tersenyum saat rekan bisnis tuan Kim memberinya selamat.
Mijoo yang berada disana mencari keberadaan Jongin yang sejak tadi tak ia temui. Mijoo ingin memastikan, jika yang ia lihat beberapa saat yang lalu benar-benar Jongin yang dipukuli oleh orang asing. Ia ingin mencari sosok pria tampan itu namun, tak ia temukan. Apakah terjadi sesuatu dengannya? Kemana orang asing itu membawanya? Dan mengapa orang asing itu memukulnya? Pertanyaan itu yang sejak tadi berputar di pikirannya.
Setelah semua tamu sibuk dengan makan malamnya, Mijoo mencoba untuk menghampiri Mingyu yang saat ini bersama Saerom. Namun, pandangannya justru tertuju kepada tuan Kim yang meninggalkan tamunya dan menjauh dari sana, keluar dari aula. Tanpa ragu, ia mengikuti tuan Kim dari belakang hingga ia dapat mendengar apa yang tuan Kim bicarakan dengan seseorang yang ada di seberang telepon.
"Sementara kurung Jongin di kamarnya. Jangan sampai dia kabur."
Hanya mengatakan itu, kemudian tuan Kim kembali menelepon seseorang yang lain, terlihat dari ia yang mencari nama seseorang di ponselnya yang hendak ia telepon.
"Bunuh gadis itu. Jika perlu lelaki yang mengikutinya juga. Aku tidak ingin gadis itu muncul dan mengganggu putra ku."
Mijoo terkejut mendengar hal itu. Ia segera kembali ke dalam aula dengan perlahan. Ia mencari keberadaan Mingyu disana dan mendekatinya saat melihat Mingyu tengah menikmati minumannya seorang diri, tanpa Saerom.
"Mingyu." Panggil Mijoo ketika telah sampai di dekat Mingyu.
"Ada apa kak?" Tanya Mingyu.
"Apa kau tidak bertemu Jongin?" Mijoo balik bertanya.
Mingyu mengerutkan keningnya dan menggeleng sebagai jawaban.
"Sepertinya dia dalam bahaya. Coba kau..." Kalimat Mijoo terhenti ketika seseorang memanggil namanya dan kini berdiri di antaranya dan Mingyu.
"Kak Mijoo sedang apa?" Tanya Saerom.
"Ah hanya mengingatkan Mingyu untuk menjaga mu." Jawabnya berbohong.
Mingyu yang melihat sikap aneh Mijoo hanya diam memperhatikan gadis itu. Ia benar-benar tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Mijoo tiba-tiba mengatakan bahwa Jongin dalam bahaya?
Setelah itu, Mijoo menjauh dari kedua pasangan yang telah resmi bertunangan itu. Ia kembali mencari keberadaan tuan Kim. Dan kini ia melihat tuan Kim seperti keluar dari aula itu setelah berbicara dengan tuan Lee.
Tanpa ragu, Mijoo menyuruh supirnya untuk mengikuti mobil tuan Kim. Sementara dirinya memilih untuk menaiki taksi dan pergi ke tempat lain
...
Soojung mengerutkan keningnya saat melihat dua pria bertubuh tinggi dengan setelan yang rapi berdiri di depan pintu kediaman tuan Kim yang ia ketahui pasti adalah seorang yang dibayar untuk menjaga rumahnya.
"Siapa kau?" Tanya salah satu penjaga itu.
"Aku ingin bertemu tuan Kim." Jawab Soojung.
"Dia tidak ada." Ucap salah satunya lagi seraya melirik Soojung dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. "Lebih baik kau pergi." Ucapnya lagi.
"Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan tuan Kim. Dia menculik adik ku dan aku harus berbicata dengannya." Soojung memaksa menerobos masuk namun tubuhnya di dorong oleh penjaga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentagon
FanfictionJung Chaeyeon hanya ingin masa sekolahnya berjalan dengan tenang tanpa masalah apapun. Namun, kehidupan sekolahnya yang awalnya berjalan lancar berubah menjadi sebuah masalah saat ia tak sengaja menabrak punggung lebar seorang pria yang bernama Kim...