41

25 7 0
                                    

Jungkook berlari, melepaskan tasnya dan masuk ke dalam kolam untuk membantu Eunha yang masih mengalami kram di kakinya sehingga tak dapat menyesuaikan dirinya di kolam itu. Rose dan Saerom pergi dari sana karena panik melihat Jungkook yang tiba-tiba datang.

Jungkook membantu Eunha hingga keluar dari kolam. Ia menepuk punggung Eunha yang terbatuk-batuk.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook yang dijawab gelengan dari Eunha.

Ah, dasar Jungkook bodoh. Eunha mengalami kram di kakinya dan hampir tenggelam namun, ia malah bertanya apa gadis itu baik-baik saja? Jelas tidak, Jungkook! Tanpa bertanya lagi, Jungkook membantu Eunha untuk bangkit.

"Kau bisa jalan?" Tanya Jungkook.

"Tentu." Jawab Eunha yang melangkah lebih dulu. Namun belum satu langkah, tubuhnya hampir saja kembali tumbang jika Jungkook tak tanggap menahannya. Kakinya masih terasa sakit dan lemas. Jungkook mengangkat tubuh mungil Eunha, membawanya dalam gendongannya ala bridal style.

"Aku bisa jalan sendiri, Jungkook. Turunkan aku." Eunha yang terkejut mencoba memberontak.

"Diam saja agar tidak semakin berat." Jungkook melangkahkan tungkainya menuju ruangan Mingyu. Ia mendudukkan tubuh Eunha di sofa panjang.

Kemudian, ia mencari pakaian yang dapat ia dan Eunha pakai untuk mengganti seragam mereka yang basah kuyup itu. Jungkook hanya menemukan dua setelan seragam olahraga miliknya dan milik Mingyu.

"Gantilah, hanya ada ini." Jungkook melemparkan seragam olahraga itu dan ditangkap oleh Eunha.

"Ini milik siapa?" Tanyanya ragu.

"Milik ku. Ini milik Mingyu. Kau mau pakai yang ini?" Jungkook mengangkat tangannya yang memegang seragam olahraga Mingyu. "Kalau kau memakai yang ini, kau akan tenggelam. Pakai milik ku saja sudah pasti tenggelam apalagi milik Mingyu yang lebih tinggi dariku." Jelas Jungkook.

"Ah, iya." Gumam Eunha menatap seragam milik Jungkook. Milik pujaan hatinya.

"Gantilah dikamar mandi itu. Aku akan ganti di luar." Jungkook menunjuk pintu kamar mandi disudut ruangan sebelum ia keluar dari sana.

Eunha tersenyum tipis, ia menciumi seragam Jungkook. Wangi maskulin pria bergigi kelinci itu dapat ia rasakan membuatnya tersipu padahal, hanya mencium seragamnya. Bukan pemiliknya. Eunha tersenyum lebih lebar seakan melupakan apa yang baru saja ia alami.

Setelah keduanya mengganti seragamnya, Jungkook memberikan Eunha sebotol minuman dingin. Jungkook duduk di sofa, di seberang Eunha yang kini menegak minumannya. 

"Kau kenapa kesana?" Tanya Jungkook setelah melihat Eunha selesai dengan minumnya.

"Bertemu dengan Rose dan Saerom."

"Bukankah mereka menyuruh mu menjebak Chaeyeon? Kenapa malah kau yang kesana?" Tanya Jungkook lagi.

"Aku menggantikan Chaeyeon karena aku ingin menyelesaikan semuanya." Jawab Eunha menunduk.

"Menyelesaikan apa?"

"Masalah ku dengan mereka. Aku ingin berhenti menjebak Chaeyeon, aku tidak ingin membuatnya terluka untuk yang kesekian kalinya." Jelas Eunha.

"Kau melakukannya karena ketahuan oleh ku?"

Eunha mendongak, menatap Jungkook. "Tidak. Sebelum kau mengetahuinya, aku memang ingin berhenti melakukan apa yang mereka perintahkan untuk membawa Chaeyeon. Aku tidak ingin lebih lama lagi menyakitinya."

"Aku penasaran, kenapa kau mau bekerja sama dengan mereka?"

"Itu. . ." Eunha menggantungkan kalimatnya.

PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang