3. Kesepakatan

4K 133 1
                                    

Haii, Hai semua!!

Terimakasih buat yang udah mampir baca cerita Anggatha.

Aku ingetin lagi, jangan lupa buat vote dan coment!!!

Karena vote dan coment kalian bisa buat aku semangat nulis.

*
*
*
*

Happy Reading!!

"Mana flashdisknya?" Tanya Rio kepada Zila yang baru saja menginjakkan kakinya di ambang pintu kelas.

"Anjir, gue baru sampai udah ditagih aja" gerutu Zila.

"Nanti lo lupa gimana? Hari ini dikumpulkan"

"Iya iya, bentar" Zila membuka resleting tasnya dan mencari keberadaan flashdisknya.

"Kenapa? Jangan bilang gak lo bawa?" Tanya Rio panik ketikan melihat Zila sepertinya tidak menemukan benda itu.

"Ketinggalan di mobil, bentar gue ambil" tanpa menghiraukan Rio, Zila langsung berjalan menuju parkiran. Rio hanya menghela nafasnya melihat kepergian Zila.

Semoga beneran di mobil, bisa gawat kalau ketinggalan di rumah - batin Zila

Zila menuju ke tempat mobilnya diparkir. Tanpa ba-bi-bu Zila langsung masuk ke dalam mobil dan mencari flashdisknya.

"Huh, untung nggak ketinggalan" Zila menghela nafasnya lega ketika menemukan flashdisknya.

Zila keluar dari mobil dan berniat kembali ke dalam kelas. Zila berjalan sambil memasukkan flashdisk ke dalam tasnya.

Sriett

"AKKHH!" Teriak Zila yang menyadari ada motor yang hampir menabraknya. Zila spontan menutup mata. Menyilangkan tangan di depan wajahnya.

Zila tidak merasakan sakit sama sekali, berarti dirinya masih aman. Zila perlahan membuka matnya. Pertama yang dilihat oleh manik matanya adalah 4 motor terjatuh tepat di hadapannya.

Zila sedikit terkejut ketika mengetahui yang hampir menabraknya adalah Anggatha. Orang yang berdebat dengannya kemarin. Dan berakhir membuatnya begadang tadi malam.

"Lo punya mata 'kan? Gak buta 'kan?" Anggatha berjalan mendekati Zila yang berdiri di depan motornya.

"Kalau jalan lihat lihat, jangan main asal nyelonong aja"

Zila hanya diam saja menatap lawan bicaranya. Zila sadar jika dirinya salah, Zila akan meminta maaf dan bertanggung jawab.

"Lihat perbuatan lo! Gara gara lo semua jatuh" Anggatha menunjuk temannya yang ada di belakangnya.

"Wah kacau! Lihat nih, motor lo Baret semua Tha" sahut Andre yang melihat body motor Anggatha penuh dengan goresan. Anggatha melirik Andre sekilas dan kembali menatap gadis yang ada di depannya.

"Iya gue salah, gue minta maaf, puas?!" Ucap Zila dengan sedikit menaikkan suaranya di akhir kalimat.

Sebenarnya dirinya ingin meminta maaf dengan baik baik. Sehubungan orang di depannya ini songong sekali, sehingga Zila mengurungkan niat.

"Minta maaf gak gitu caranya, pernah diajarin attitude gak?"

"Gak usah bawa bawa attitude, emang attitude lo sendiri udah bener ha?!"

"Gak usah ngelawan, gue cuman minta rasa tanggung jawab lo!" Anggatha menunjuk dahi Zila menggunakan jari telunjuknya. Membuat Zila sedikit terhuyung ke belakang.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang