38. First Date

1.3K 60 0
                                    

Hai semua aku kembali lagi!!

Udah lama nunggu ya?

Huhuhu, aku udah lama banget ternyata nggak muncul, hihihi 😩

Akhirnya aku bisa kembali lagi dengan cerita yang sama setelah sekian lama

Maaf banget semuanya karena aku telat up, kemarin aku masih banyak tugas dan baru bisa nulis hari ini😭🙏🏻

Sebagai gantinya hari ini aku bakal up doble🙃

Oke, nggak usah berlama-lama lagi yukk langsung aja baca. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan coment!!!!😉

*
*
*

Happy Reading!!

Seorang gadis tengah berdiri di depan cermin yang berada di kamarnya. Tidak lupa dengan senyum yang terus terukir di bibir. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan pakaian yang melekat di tubuhnya. Celana jeans dengan sweater berwarna peach membuat kesan santai. Rambutnya yang lurus tergerai menambah kecantikannya.

"Cantik gak ya gue pakai ini" ucap Zila menatap tubuhnya yang terlihat di pantulan cermin.

Tokk tokk tokk

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Zila. Gadis itu mengambil tas slempang miliknya dan berjalan ke arah pintu. Sepertinya orang yang ia tunggu sudah datang.

"Anggatha nyariin kamu" ucap Mila kepada Zila ketika pintu kamar sudah di buka.

"Iya bund, ini Zila juga udah siap"

"Cantik banget anak bunda yang mau ketemu pacarnya" ucap Mila dengan tersenyum menggoda Zila.

"Ih apaan sih bunda" ucap Zila menundukkan kepalanya. Gadis itu sangat malu karena diejek oleh bundanya.

"Udah sana samperin Anggatha, malah senyum-senyum di sini"

"Hehehe, iya bunda" ucap Zila lalu berjalan meninggalkan tempat tersebut diikuti dengan Mila di belakangnya.

Mereka berdua berjalan ke arah ruang tamu. Dimana terlihat Anggatha sedang duduk di sofa tersebut.

"Nih, Zila udah siap" ucap Mila mengalihkan perhatian Anggatha. Membuat Anggatha bangkit dari tempatnya dan berdiri tepat di depan Mila dan Zila.

"Ya udah bund, Zila ijin keluar dulu sama Anggatha" pamit Zila kepada Mila yang berdiri di sampingnya.

"Tante, Anggatha ijin ajak Zila keluar dulu ya tan?" ucap Anggatha meminta ijin dengan sopan.

"Iya, hati-hati di jalan, jangan ngebut ya"

"Iya tan, kita pamit dulu, assalamualaikum" ucap Anggatha mencium singkat punggung tangan Mila dan diikuti dengan Zila.

"Wa'alaikumsalam"

Anggatha dan Zila berjalan keluar rumah menuju motor Anggatha yang terparkir di halaman rumah. Mereka berdua naik ke atas motor tersebut dan meninggalkan pekarangan rumah Zila. Anggatha menancapkan gas motornya dengan kecepatan sedang. Mereka berdua menyusuri jalanan malam yang dipadati oleh pengendara lain. Karena hari ini malam Minggu jadi banyak anak remaja yang juga keluar bersama kekasih maupun sahabat mereka. Sama halnya dengan Anggatha dan Zila, menghabiskan malam Minggu berdua.

"Kita mau kemana?" Tanya Zila mendekatkan wajahnya di samping telinga Anggatha.

"Maunya kemana?" Tanya Anggatha melirik Zila sekilas dari spion motor.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang