50. Selesai

2.4K 61 5
                                    

HAII HAIII!!!
Udah lama ya nunggu akuu??

Aku balik lagi nih, aku kangen kaliann!!!

Aku datang buat nemenin kalian lagii

Jangan lupa buat vote dan coment ya gess!!!

Aku tunggu jejak kalian di sini

*
*
*

Happy Reading!!

Drrrtt drrtt drrtt

Suara dering alarm dari ponsel tidak berhasil membangunkan Anggatha. Laki-laki itu masih bergulat dengan alam mimpinya. Enggan membuka mata, padahal jam di dinding sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Anggatha sudah seminggu berada di rumah, setelah terjadinya kecelakaan waktu itu. Kini keadaan Anggatha sudah lebih baik dari sebelumnya. Walaupun ada beberapa tubuhnya yang masih terasa sakit. Anggatha juga masih perlu untuk kontrol ke rumah sakit, mengecek perkembangan kesehatannya.

“Gatha, bangun nak udah siang.” Ucap Nita dari balik pintu kamar Anggatha. Tetapi sama sekali tidak ada sahutan dari Anggatha.

“Mama masuk ya.”

Nita yang tidak mendapat jawaban dari Anggatha, berjalan masuk ke dalam kamar anaknya. Tersenyum ketika melihat Anggatha tidur dengan pulas. Membuka tirai kamar Anggatha, membuat Anggatha menggeliyat karena silau.

“Bangun Gatha, udah siang.” Ucap Nita duduk di pinggir ranjang mengelus sayang rambut Anggatha.

Euhm.” Eluh Anggatha yang masih setia memejamkan matanya.

“Kamu harus sekolah Gatha, ini udah siang nanti kamu telat.”

“Bentar lagi, lima menit lagi.” Ucap Anggatha menarik selimut yang ia kenakan dan kembali memejamkan matanya.

“Nggak ada, ini udah jam 6 lebih sayang, bangun ya.” Ucap Nita menarik selimut Anggatha. Membuat Anggatha kedinginan karena tidak memakai baju dan terpaksa membuka mata.

“Iya ma, iya ini Gatha bangun.” Ucap Anggatha duduk dengan mata yang masih tertutup.

“Bangun apa? Mata kamu masih nutup itu.” Ucap Nita mencubit hidung Anggatha tersenyum gemas.

Perlahan Anggatha membuka mata, “Iya ini Gatha udah bangun.”

“Iya, cepat sana mandi, mama tunggu di bawah ya.” Ucap Nita yang dibalas deheman oleh Anggatha.

Nita berjalan keluar kamar. Sedangkan Anggatha masih mengumpulkan nyawa untuk bersiap mandi dan berangkat sekolah.

•••••

Dentingan sendok terdengar nyaring. Ruang makan terlihat sangat sepi dan sunyi. Anggatha dan kedua orang tuanya sedang menikmati makan masing-masing. Hal ini memang sangat asing bagi Anggatha. Baru kali ini ia merasakan sarapan bersama keleuarganya, walaupun tidak ada Nathan. Kakaknya itu baru saja kembali ke Jerman kemarin sore. Tetapi Anggatha sangat menyukai, ternyata harapannya kini terkabul.

“Gatha.” Panggil Ardi di tengah-tengah kegiatan makannya.

“Apa?” Tanya Gatha menghadap singkat Ardi.

“Papa minta maaf selama ini papa tidak pernah mendengar ucapan kamu dan papa cuman memikirkan perusahaan papa sendiri. Papa minta maaf Gatha.”

Anggatha meletakkan sendok yang ia pegang dan menatap Ardi lalu berkata, “Gatha tau papa sibuk juga buat Gatha, Gatha udah maafin papa dari dulu. Gatha cuman minta sama papa dan mama, tolong pertahanin kadaan selam seminggu ini,”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang