8. Balap Liar

3.1K 131 0
                                    

Hai semuaa!!

Jangan lupa vote dan coment!!!

*
*
*

Happy Reading!!

Anak Arvagos saat ini sedang berada di basecamp. Seperti biasanya, sepulang sekolah anak anak yang tidak mau langsung pulang ke rumah biasa nongkrong di basecamp. Sama yang dilakukan Anggatha dan yang lainnya saat ini.

"Cep, Andre kemana?" Tanya Anggatha menyenggol Jefri yang duduk di sampingnya sedang asik bermain game online.

"Bangsat!" Umpat Jefri ketika Anggatha menyenggol lengannya, membuat Jefri kalah dari pertandingan game online.

"Apa sih,? Ganggu aja, gue kalah nih" Jefri menunjukkan ponselnya yang bertuliskan 'lose' kepada Anggatha.

"Terus?" Anggatha menatap Jefri dengan datar tanpa ada rasa bersalah.

"Anjing! Lo goblok gini bisa bisanya jadi ketua Arvagos"

"Kalau lo ngatain gue goblok, lo apa? Lo lebih goblok dari gue anjing!"

"Heh enak aja, lo yang goblok! Gue mah anaknya pintar"

"Bacot lo berdua! Sadar sama diri sendiri, kalian berdua sama sama goblok!" Ucap Rama yang merasa terusik karena adu mulut Anggatha dan Jefri.

"Gue sama dengan Cecep? Jelas tidak, kita beda level!" Sarkas Anggatha mengibaskan kerah seragamnya.

"Lo juga goblok anjing! Lo ngapain nanggepin Cecep kalau udah tau nggak akan ada habisnya" Rama melempar kaleng bekas ke kepala Anggatha. Rama sangat gemas dengan Anggatha, kenapa orang seperti dia bisa bisanya jadi ketua Arvagos.

"Anjing! Mau mati lo!" Anggatha menatap Rama tajam mengusap kepalanya yang sakit. Rama hanya menatap malas Anggatha dan bangkit dari duduknya. Rama lebih memilih untuk meninggalkan mereka daripada ikut gila.

"Goblok bangsat!" Jefri tertawa terbahak-bahak melihat Anggatha yang kesakitan.

"Gue gorok leher lo Cep!" Anggatha bangkit dari duduknya berjalan mendekat ke arah Jefri.

"Assalamu'alaikum" ucap Andre memasuki basecamp.

"EH ANJIR! ASTAGFIRULLAH KALIAN NGAPAIN?" Ucap Andre terkejut ketika melihat Anggatha dan Jefri saling menarik seragam satu sama lain. Tiga kancing atas seragam mereka sudah terbuka, membuat Andre berpikir yang tidak-tidak.

Anggatha dan Jefri menoleh ketika mendengar suara bariton Andre. Mereka berdua saling bertatapan lalu menatap Andre kembali yang masih berdiri di ambang pintu. Lalu beralih lagi menatap seragam mereka yang sudah terbuka di bagian atas.

"ANJING! GUE TERNODAI!" Teriak Jefri menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Bangsat! Nggak usah teriak toa!" Anggatha menutup kedua kupingnya menatap Jefri tajam. Telinganya terasa pengan karena teriakan Jefri.

"Gue udah nggak suci lagi" Jefri menatap langit - langit basecamp dengan dramatis.

"Anjing! Sadar, gue masih normal buat nodain lo" Anggatha menyentil keras jidat Jefri. Membuat sang empu merintih kesakitan.

"Mama, selamatkan Jefri" ucap Jefri mengusap jidatnya yang memerah karena ulah Anggatha.

"Astagfirullah, bertobatlah wahai anak muda" Andre mengelus dadanya dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sahabatnya itu.

"Goblok ketemu goblok ya gitu" ucap Rama menghampiri mereka yang baru saja dari dapur membawa secangkir kopi.

"LO YANG GOBLOK!" Ucap Anggatha dan Jefri bersamaan tidak terima dengan perkataan Rama.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang