Hai semuaa, aku balik lagii!!!
Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!!!
Luangkan waktu kalian buat vote sama coment ya!!
Coment sebanyak banyaknya, oke?
Karena vote dan coment kalian bisa buat aku semangat nulis
*
*
*Happy reading!!
"ZILAAA!" suara teriakan Syifa membuat semua yang berada di kelas menoleh menatapnya.
"Ada apa? Masih pagi jangan teriak teriak" tanya Zila menatap Syifa yang baru saja menginjakkan kakinya di ambang pintu kelas.
"Zila gila Zil, sumpah Zilaa" Syifa langsung berlari menghampiri Zila yang duduk di bangku. Tidak memperdulikan teman sekelasnya yang menatapnya aneh.
"Pelan pelan kalau bicara, ada apa? Apa yang gila?"
"Zila gue seneng banget" Syifa berhambur ke pelukan Zila membuat Zila menatap aneh sahabatnya itu.
"Ada apa sih?"
Syifa menetralkan nafasnya, lalu berkata "Jadi...tadi itu gue...kete--" ucapan Syifa terpotong ketika terdengar suara gebrakan pintu.
Terlihat ada Silvia dan dua temannya masuk ke kelas XII IPA 2. Semua atensi menatap Silvia yang berjalan ke arah bangku Zila dengan raut wajah yang tidak bersahabat. Zila sendiri bingung dengan kedatangan Silvia.
"Oh ternyata ini orangnya? Caper banget jadi cewek" ucap Vini - salah satu teman Silvia melipat kedua tangannya di depan dada tersenyum sinis.
"Biar dilirik sama Anggatha" sahut Risa - teman Silvia diakhiri kekehannya.
"Apa maksud kalian?" Tanya Zila menatap ketiga siswi di depannya bingung. Dirinya tidak mengerti apa yang dimaksud Silvia.
"Ck, pura pura nggak tau lo? Kemarin lo ngapain jalan sama Anggatha?" Silvia menatap Zila dengan tatapan tidak suka.
"Terus?"
Silvia terkekeh sinis, "Jangan pura pura goblok deh lo! Dasar cewek murahan! Anggatha itu punya gue! Jangan jadi perusak hubungan orang!"
"Jaga ucapan lo! Gue bukan cewek murahan! Dan satu lagi, gue gak pernah ada niatan buat ngerusak hubungan orang terutama lo!''
"Buktiin ucapan lo kalau lo bukan cewek murahan yang suka godain pacar orang!"
"Gue bukan cewek murahan yang suka merebut cowok orang!"
"Ck, dasar jalang! Bitch!"
Zila bangkit dari duduknya mengangkat tangan kanannya. Hampir saja dirinya menampar wajah Silvia.
"Tenang Zil" Syifa menahan tangan Zila yang ingin menampar Silvia. Lebih baik sahabatnya itu menahan emosinya daripada harus berusan dengan Silvia yang tidak akan ada ujungnya.
"Sil lo mending keluar deh, jangan cari masalah!" Ujar Dion - ketua kelas XII IPA 2.
"Ck, ingat! Kalau lo sampai godain Anggatha lagi, lo bakal tau akibatnya!" Setalah mengucapkan kalimat tersebut, Silvia dan kedua temannya kelua dari kelas XII IPA 2.
"Tenang Zil, jangan dimasukin ke hati. Jangan lo tanggepin Silvia dan dua dayangnya itu" Syifa mengusap penggunaan Zila agar sahabatnya itu sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGATHA
Teen FictionAnggatha Malviano, atau biasa dipanggil Anggatha. Merupakan Ketua Arvagos yang disegani oleh semua murid SMA Garuda. Keberanian, rasa solidaritas dan rasa tanggung jawab yang besar. Membuat dirinya dipilih untuk menjadi ketua. Ketua geng motor yang...