Hai semua!!!
Jangan lupa vote dan coment ya!!!
*
*
*Happy Reading!!
Mungkin, awal pertemuan kita memang tidak baik. Tapi, bukan berarti kisah selanjutnya juga tidak akan baik pula.
- Rezila Priscanara
Zila dan Syifa berjalan keluar kelas membawa tas mereka. Bel sekolah baru saja berbunyi, saatnya semua untuk pulang ke rumah masing-masing. Pada saat itu juga mereka berpapasan dengan Anggatha CS.
"Udah lama nunggu ya?" Tanya Andre menghampiri Syifa.
"Idih limi ninggi yi" ucap Jefri mengejek Andre. Jefri sangat muak melihat sahabatnya itu yang sangat bucin.
"Kenapa? Iri lo?"
"Nggak guna gue iri sama lo! Ayo pulang Ram" ucap Jefri menatap Andre malas. Jefri merangkul bahu Rama mengajak sahabatnya itu pulang.
"Gue duluan" pamit Rama lalu berjalan bersama Jefri meninggalkan mereka.
"Maaf kalau nunggu lama" ucap Andre kepada Syifa yang berdiri di depannya.
"Nggak kok, baru aja kita keluar" ucap Syifa mengembangkan senyumnya.
"Mau pulang sekarang?" Tanya Andre yang dibalas anggukan oleh Syifa.
"Zil, gue duluan ya" pamit Syifa kepada Zila.
"Iya, hati-hati"
"Gue duluan" ucap Andre menepuk singkat bahu Anggatha. Mengandeng tangan Syifa meninggalkan Anggatha dan Zila yang masih berdiri di tempat.
"Gue duluan" ucap Zila berniat untuk meninggalkan tempat tersebut.
"Tunggu, gue antar" ucap Anggatha menggenggam tangan Zila. Menghentikan pergerakan gadis itu.
"Nggak usah, gue bisa naik taksi"
"Gue antar aja, gue mau ajak lo ke tempat waktu itu, mau gak?"
"Beneran ke sana? Emang boleh?"
"Iya zilong, mau gak?"
"Hmm oke deh, lagian di rumah gue juga gabut" ucap Zila dengan antusias. Sebenarnya Zila sudah sangat lama ingin pergi ke sana. Tapi kalian tau sendiri bagaimana sifat perempuan, tidak mungkin kan Zila bilang kepada Anggatha dan mengajak laki-laki itu ke sana? Oh jelas tidak, tidak akan Zila lakukan itu.
"Ya udah ayo, nanti keburu sore" ucap Anggatha yang dibalas anggukan oleh Zila.
Mereka berduaan berjalan beriringan menuju motor Anggatha diparkir. Tanpa disadari Zila, tangannya dari tadi digenggam oleh Anggatha. Membuat senyum Zila terus mengembang di bibirnya. Benar-benar hari yang bahagia.
Mereka berdua naik ke atas motor hitam milik Anggatha. Lelaki itu menancapkan gasnya meninggalkan area sekolah. Menyusuri jalanan sore yang mulai dipadati oleh pengendara lain.
20 menit kemudian motor hitam itu berhenti di tempat tujuan mereka. Tempat yang pernah mereka berdua datangi. Kalian pasti ingat tempat apa itu. Tempat rahasia milik Anggatha yang hanya orang spesial yang mengetahui tempat tersebut.
"Akhirnya ke sini juga" ucap Zila memejamkan matanya singkat membiarkan angin sore menerpa wajahnya dengan lembut.
"Seneng banget hm?" Tanya Anggatha melirik Zila yang duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGATHA
Teen FictionAnggatha Malviano, atau biasa dipanggil Anggatha. Merupakan Ketua Arvagos yang disegani oleh semua murid SMA Garuda. Keberanian, rasa solidaritas dan rasa tanggung jawab yang besar. Membuat dirinya dipilih untuk menjadi ketua. Ketua geng motor yang...