46. Tolong Bangun Tha

1.4K 51 6
                                    

Haloo semua!!!
Aku balik lagi nihhh:)

Jangan lupa buat vore dan coment yaa!!!

Nanti kalau banyak yang coment dan banyak yang vote aku bakal lebih cepet lagi buat update part selanjutnya, oke???

Yaudahh yuk langsung cusss!!!

*
*
*

Happy Reading!!

Kelas XII IPA 7 terlihat sangat tenang, bukan karena medengarkan Bu Ratna yang sedang mengajar di kelas. Tetapi karena sudah dua hari ini Anggatha tidak masuk kelas. Membuat kelas terasa sepi tanpa lelucon dari Anggatha. Memang Anggatha sering membuat onar ketika berada di sekolah. Tetapi kehadiran lelaki itu sering kali ditunggu oleh para guru.

“Ini kenapa pada loyo semua?” Tanya Bu Ratna kepada seluruh siswa kelas XII IPA 7.

“Nggak mood bu, nggak ada Anggatha sepi” ucap Andre dengan wajah malas meletakkan kepalanya di atas meja.

“Bener bu, sepi banget” ucap Tyo yang setuju dengan ucapan Andre.

Bu Ratna menghela nafasnya melihat keadaan kelas yang sangat suram. Memang benar suasana sangat berbeda ketika pembuat onar tidak masuk kelas.

“Lebih baik kita doakan bersama sama agar Anggatha cepat sadar dari komanya dan kembali mengikuti pembelajaran”

“Aamiin” ucap seluruh siswa kelas XII IPA 7 dengan bersamaan.

“Malang banget anak itu” ucap Bu Ratna menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. Anggatha memang murid paling bandel se-SMA Garuda, tapi nyatanya semua guru peduli dan sayang terhadap anak itu.

“Assalamualaikum” ucap Pak Agus mengalihkan perhatian semua yang berada di kelas.

“Wa’alaikumsalam”

“Ini kenapa pada loyo semua, kayak kangkung kekurangan air aja kalian” ucap Pak Agus menatap keadaan kelas.

“Anggatha nggak masuk, sepi pak” ucap Jefri yang dibalas anggukan oleh semua siswa.

“Bener juga, saya juga rindu buat menghukum Anggatha sama kalian bertiga” ucap Pak Agus menunjuk bangku yang berada di pojok kelas tersebut menggunakan penggaris andalannya.

“Gimana mau buat ulah, orang biang keroknya aja nggak masuk” ucap Jefri menghela nafasnya lalu meletakkan kepalanya di atas meja.

“Makanya punya tubuh itu dijaga baik – baik, jangan sampai ada kejadian seperti ini. Kalian berdoa yag terbaik buat Anggatha supaya cepat kembali sehat dan masuk sekolah” ucap Pak Agus menasehati semua siswa yang berada di kelas XII IPA 7.

“Oh iya bu hampir lupa, Bu Ratna di panggil pak kepala sekolah di kantor” ucap Pak Agus menatap Bu Ratna yang berdiri tak jauh darinya.

“Jya pak terimakasih atas informasinya, saya segera ke sana pak” jawab Bu Ratna

“Baik bu, kalau begitu saya tinggal dulu”

“Baik pak”

“Kalian tetap semangat walaupun Anggatha tidak ada” ucap Pak Agus mengangkat tangannya dengan mengepal menyemangati mereka.

“Siap pak” ucap semuanya dengan serempak.

••••••

Masih sama dengan keadaan sebelumnya. Anggatha masih terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan kedua matanya yang tertutup. Dipenuhi dengan alat medis yang mengelilingi tubuhnya. Sepertinya lelaki itu sangat nyenyak dengan tidurnya. Sampai – sampai tidak mau membuka mata.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang