Hai semua!!!
Jangan lupa vote dan coment yaa!!
*
*
*Happy Reading!!
Seberat apapun masalah lo, jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup lo dengan cara bunuh diri.
- Anggatha Malviano
Seorang laki-laki sedang menyusuri jalanan yang sepi. Langit malam yang gelap dihiasi oleh gemerlap lampu jalanan. Memasukkan kedua tangan ke dalam saku hoodie yang ia kenakan. Membiarkan wajah dan rambutnya basah terkena gerimis air hujan.
Anggatha berjalan sendiri menikmati dinginnya malam. Tidak peduli jika besok dirinya akan demam. Lelaki itu terus berjalan tanpa tujuan yang pasti. Yang dia inginkan saat ini hanya ketenangan diri.
Kaki Anggatha berhenti di sebuah jembatan dengan air sungai yang tenang di bawahnya. Hanya sedikit lampu penerangan yang menemani dirinya. Di tempat ini benar-benar sepi, hanya dirinya seorang. Karena ini jalan di dekat daerah perumahannya jadi tidak terlalu banyak yang berlalu-lalang. Ditambah saat ini sudah larut malam dan sedang hujan.
"Bunda, Gatha kangen bunda" ucap Anggatha dengan lantang. Berharap suaranya akan terdengar oleh bundanya yang jauh berada di sana.
"Gimana ya kalau gue lompat? Mati mungkin?" Ucap Anggatha tersenyum miring melihat ke bawah. Dimana di bawah sana terlihat air sungai yang begitu dalam.
Anggatha perlahan merentangkan kedua tangannya. Memejamkan matanya menikmati semilir angin dingin yang menerpa wajahnya.
"Eh, anjing!" Umpat Anggatha ketika merasa ada yang menarik bajunya dari belakang. Membuat dirinya hampir terjatuh jika tidak cepat menyeimbangkan tubuhnya.
"Bangsat! Gue kira siapa" ucap Anggatha menatap tajam Rama, pelaku yang menarik Hoodie Anggatha.
"Lo jadi manusia jangan goblok!" Ucap Rama menatap tajam Anggatha.
"Lo kenapa datang-datang marahin gue?" Tanya Anggatha menatap bingung sahabatnya itu. Rama sangat aneh saat ini.
"Lo yang kenapa, kalau ada masalah itu cerita bukan dipendam sendiri"
"Gue? Gue nggak kenapa-kenapa" Anggatha menunjuk dirinya sendiri menatap Rama aneh.
"Terus lo ngapain berdiri di situ? Lo mau bunuh diri? Lo udah gila ha?"
"Sabar, satu-satu atuh tanyanya mang" ucap Anggatha yang dibalas decakan oleh Rama. Apakah sahabatnya itu tidak bisa diajak serius? Padahal dirinya sudah takut setengah mati ketika melihat Anggatha berdiri di dekat sungai.
Anggatha terkekeh garing lalu berkata, "Lo salah paham, gue nggak mau bunuh diri"
"Terus ngapain lo berdiri di situ? Pakek merentangkan tangan segala"
"Duduk" ucap Anggatha duduk di pinggir jembatan dan diikuti Rama yang juga duduk di samping Anggatha.
"Lo ada masalah apa? Cerita sama gue" tanya Rama melirik sekilas Anggatha dan kembali menatap ke arah depan.
"Ck, cerewet banget lo kalau sama gue"
"Bangsat! Gue takut setengah mati lihat lo kayak gitu! Lo pikir lucu?" Ucap Rama memukul lengan Anggatha dengan keras.
"Gak usah pakai mukul segala kali, sakit anjing" ucap Anggatha mengusap lengannya yang dipukul oleh Rama.
"Ternyata masih ada yang takut kehilangan gue" ucap Anggatha tertawa garing.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGATHA
Novela JuvenilAnggatha Malviano, atau biasa dipanggil Anggatha. Merupakan Ketua Arvagos yang disegani oleh semua murid SMA Garuda. Keberanian, rasa solidaritas dan rasa tanggung jawab yang besar. Membuat dirinya dipilih untuk menjadi ketua. Ketua geng motor yang...