31. Acara Kantor

1.5K 54 1
                                    

Hai semua!!!

Aku datang lagi, hihi:)

Sebelum lanjut baca, aku ingetin lagi ya
Jangan lupa vote dan coment!!

Aku tunggu jejak kalian!!

*
*
*

Happy Reading!!

Seorang gadis tengah duduk di balkon kamarnya. Melihat langit malam yang gelap dengan dihiasi gemerlap bintang. Menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya dengan lembut. Gadis itu tersenyum kembali ketika mengingat satu kalimat yang terlontar dari mulut seseorang.

Apa katanya tadi? Mau nembak dirinya? Apakah dirinya sedang bermimpi saat ini? Sial, mengingat hal itu membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Pipi gadis itu berubah menjadi merona, dirinya sangat senang mendengarnya.

Tetapi kembali ke kenyataan, dirinya bukan siapa-siapa dan tidak boleh berharap terlalu lebih. Mengingat hal itu, membuat senyum gadis itu sedikit luntur.

"Sebenernya, lo menganggap gue apa Tha?" Tanya Zila bermonolog sambil menatap langit malam.

"Lo selalu baik sama gue dan lo bilang kalau gue itu milik lo, tapi milik sebagai apa? Sebagai teman kah? Atau sebagai tahanan karena pernah membuat lo jatuh dari motor?"

"Hahaha, ternyata miris juga ya gue" ucap Zila dengan terkekeh garing ketika mengingat bahwa dirinya bukan siapa-siapa Anggatha.

"Tolong banget beri gue kejelasan, gue nggak mau digantung kaya gini. Gue butuh kepastian dari lo" Zila menghela nafasnya kasar dan melihat ke arah bawah balkon kamarnya.

"Gue udah terlalu nyaman sam lo Tha"

"Tapi gue juga nggak mau hati gue tersakiti menerima kenyataan bahwa gue bukan siapa-siapa lo"

"Tapi gue juga gak mau jauh-jauh dari lo, gue bingung harus gimana"

"Apa gue mundur aja dan ninggalin semua ini sebelum hati gue benar-benar jatuh sama lo?" Tanya Zila menatap ke bawah dengan tersenyum kecut.

Drrrtt drrrtt drrrtt

Suara ponsel berdering mengalihkan perhatiannya. Zila dengan cepat mengambil benda pipih tersebut dan menarik tombol hijau.

"Halo" ucap Zila ketika sambungan sudah terhubung.

"Halo Zila, sumpah gue nggak lagi mimpi kan?" Ucap Syifa dari seberang sana seperti orang kesetanan.

"Lo kenapa sih? Aneh banget"

"Gue nggak nyangka Andre tadi nembak gue, parah banget gue nggak pernah kepikiran bakal kayak gini"

"Iya deh iya, yang udah official seneng banget kayaknya" ucap Zila diakhiri kekehannya menggoda Syifa.

"Parah sih, seneng banget banget banget pokoknya"

"Jangan-jangan lo pake pelet ya? Bisa-bisanya Andre yang playboy tiba-tiba putusin semua ceweknya"

"Heh ngaco lo! Nggak, gue nggak pakai pelet!"

"Ya habis kayak nggak bener aja, manusia yang terkenal dengan jiwa playboy-nya tiba-tiba mutusin 150 pacarnya demi cuman nembak satu cewek"

"Ya karena Andre bertemunya pawang yang tepat. Ah, nggak tau juga pokoknya gue happy banget"

"Iya Syif, gue juga ikut seneng dengernya, jaga hati lo baik-baik jangan sampai terluka"

Mereka berdua terus bercerita lewat sambungan telfon. Sahabatnya itu terlihat sangat senang ketika perasaannya dibalas. Seperti keajaiban saja, tiba-tiba seorang playboy memutuskan hubungan dengan 150 pacarnya dan lebih memilih kepada satu cewek.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang