22. Berubah

1.9K 74 1
                                    

Hai semua!!

Jangan lupa vote dan coment!!

*
*
*

Happy Reading!!

Jangan hanya sibuk bekerja, hingga kau melupakan keluarga mu sendiri!

- Anggatha Malviano


"Lo bareng gue aja, gue nggak yakin lo bisa bawa motor sendiri" ucap Rama menawarkan diri kepada Anggatha. Saat ini mereka sedang berada di parkiran.

"Motor lo biar gue yang bawa" ucap Andre yang dibalas anggukan oleh Anggatha.

"Zil, lo harus langsung pulang jangan mampir dulu, sampai rumah langsung hubungi gue" ucap Anggatha kepada Zila yang berdiri di hadapannya.

"Iya, lo juga sampai rumah lukanya jangan lupa diobatin" Anggatha menganggukkan kepala dan tersenyum kepada Zila.

"Oh iya, gue sekali lagi minta maaf ya udah buat lo kayak gini" ucap Zila yang masih merasa bersalah dengan Anggatha.

"Udah jangan minta maaf terus, ini bukan salah lo" Anggatha menampilkan senyumnya menyakinkan gadis itu.

"Ya udah gue pulang duluan semuanya, ayo Syif" pamit Zila menarik tangan Syifa mengajaknya untuk pulang.

"Bentar!" Ucap Andre menghentikan langkah dua gadis itu.

"Syifa lo juga hati-hati, jangan mampir kemana-mana sampai rumah langsung hubungi gue, kalau di jalan ada yang berani langsung hubungi gue"

"Iya, bawel banget sih"

"Nggak pa-pa, yang penting sayang" ucap Andre menoel pipi Syifa dengan tersenyum. Syifa hanya memutar bola matanya malas.

"Pacaran aja terus!" Ucap Jefri menatap malas mereka. Jefri sangat muak melihat keromantisan mereka.

"Iri? Bilang!"

"Dih, nggak mutu gue iri sama lo!" Ucap Jefri menatap Andre malas.

"Ck, bacot lo berdua! Jadi pulang nggak?" Decak Anggatha menghentikan pertengkaran Jefri dan Andre.

"Udah sekarat masih aja marah-marah, banyakin istighfar bro!" Ucap Jefri memukul pelan lengan Anggatha. Membuat Anggatha lagi-lagi merintih kesakitan.

"Cep, gue masih sabar ya!" Ucap Anggatha menatap tajam Jefri.

"Apa? Mau mukul gue? Puluk aja kalau bisa, wlekk" Jefri menjulurkan lidahnya dengan tertawa mengejek Anggatha.

"Lihat aja kalau gue udah sembuh, habis lo di tangan gue!"

"Gue doain nggak bakal sembuh, biar lo bisa diem nggak nyuruh-nyuruh kita"

"Bener, gue setuju sama lo Cep" ucap Andre mengangkat jempolnya tersenyum bangga kepada Jefri.

"Temen biadab kalian berdua!"

"Udah, cabut sekarang keburu sore nanti" ucap Rama mengajak mereka untuk bergegas meninggalkan tempat tersebut.

"Lo amnesia apa gimana? Ini masih jam sebelas siang Ram" ucap Jefri menunjukkan jam tangan yang ia kenakan.

"Jam baru ni?" Andre melirik jam tangan Jefri dengan tersenyum.

"Iya dong, keren kan gue" ucap Jefri menempelkan jari jempol dan telunjuknya di dagu dengan tersenyum percaya diri.

"Itu jam tangan gue bangsat!" Ucap Anggatha meraih tangan Jefri dan mengambil jam tangannya.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang